JAKARTA.SWARAWANITA NET,-Pandemi virus Corona (Covid-19) yang
menyerang Indonesia dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) di beberapa daerah, membuat industri perhotelan sangat terpukul
dengan kondisi ini. Ketika sektor pariwisata terpukul, industri hotel
ikut terpukul, karena tingkat huniannya anjlok drastis. Selalu ada efek
berantai, ketika pariwisata turun, maka angka hunian hotel pun ikut
anjlok.
Demikian terungkap dalam rapat dengar
pendapat umum (RDPU) Komisi X DPR RI dengan ASITA dan para pelaku
pariwisata secara virtual, Rabu (15/4/2020). Sektor pariwisata Indonesia
berpotensi kehilangan 4 miliar dollar AS per tahun dari wisatawan
asing. Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian yang memimpin
rapat ini, sangat memahami kondisi yang memprihatinkan tersebut.
“Rekomendasi-rekomendasi para pelaku
industri pariwisata jadi bahan advokasi sangat berharga bagi Pemerintah.
Mudah-mudahan RDPU kita akan memberi kesempatan lebih besar untuk kita
bisa merealisasikannya,” imbuh politisi Partai Golkar itu. Dalam rapat
tersebut, para pelaku industri pariwisata dan perhotelan memaparkan
problem yang dihadapi sekaligus harapannya kepada Pemerintah.
Hadir dalam rapat virtual itu, Ketua
ASITA, PHRI, Kadin, GIPI, dan PERARINDO. Data dari Perhimpunan Hotel dan
Restoran Indonesia (PHRI) menyebutkan, ada ratusan hotel yang ditutup
di setiap daerah. Di Bali ada 281 hotel ditutup. Selanjutnya di Banten
19, DKI Jakarta 100, Jawa Barat 501, Jawa Timur 144, dan Bengkulu 7.
PHRI hanya menghimpun data dari anggotanya yang melapor. Pelaku usaha
perhotelan yang tidak melapor mungkin lebih banyak terkait penutupan
hotelnya. (mh/sf)
0 Komentar