JAKARTA.SWARAWANITA NET,-Komisi X DPR RI menggelar Rapat Dengar
Pendapat Umum (RDPU) secara virtual dengan para pengelola sarana
pembelajaran berbasis IT, diantaranya yaitu Ketua Rumah Belajar, Chief Executive Officer (CEO)
Zenius, Ruang Guru, Kelas Pintar, Quipper School, dan Sekolahmu guna
membahas pandangan dan masukan kebijakan serta program pendidikan
terkait dampak Pandemi Covid-19.
“Dalam RDPU hari ini, Komisi X DPR RI
ingin mendapat pandangan dan masukan dari para pengelola sarana
pembelajaran berbasis IT mengenai kebijakan pendidikan dan program
pendidikan terkait dampak pandemi Covid-19,” ucap Ketua Komisi X DPR RI
Syaiful Huda selaku pimpinan rapat virtual, Kamis (2/4/2020).
Dalam kesempatan rapat tersebut Syaiful
Huda menyampaikan, salah satu kebijakan Kemendikbud RI yang dikeluarkan
melalui surat No.36962/MPK.A/HK/2020 pada tanggal 17 Maret 2020 adalah
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (daring). “Dalam prosesnya para
peserta didik dan pendidik diarahkan untuk menggunakan beberapa sarana
pembelajaran berbasis IT diantaranya Rumah Belajar, Kelas Pintar,
Quipper School, Ruang Guru, dan Zenius,” terangnya.
Terkait hal itu, sambungnya, Komisi X DPR
RI ingin mendapatkan informasi mengenai petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis mengenai pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah
(belajar di rumah) bagi peserta didik disetiap jenjang. Komisi X DPR
juga ingin mengetahui tentang skema pembelajaran yang diberikan
(input-output) serta outcome, keterjangkauan program pembelajaran yang
diberikan ke daerah 3T atau daerah yang belum memiliki fasilitas IT dan
jaringan internet.
“Selain itu, kami juga ingin mendapatkan
informasi tentang kesesuaian program pembelajaran dengan kurikulum,
jumlah Guru dan Peserta Didik yang mengakses program, keterlibatan orang
tua peserta didik dalam proses pembelajaran, kendala pelaksanaan proses
pembelajaran jarak jauh serta pandangan dan masukan terhadap perbaikan
kebijakan pembelajaran berbasis IT,” papar Syaiful Huda.
Sementara itu, usai mendengarkan paparan
yang disampaikan oleh para pengelola sarana pembelajaran berbasis IT
yang terlibat dalam rapat virtual tersebut, Anggota Komisi X DPR RI
Fraksi PDI Perjuangan Rano Karno mengatakan bahwa aplikasi Rumah Belajar
seharusnya bisa diprioritaskan untuk bisa bekerja sama dengan Lembaga
Penyiaran Publik (LPP) TVRI agar sistem pembelajaran berbasis IT ini
bisa menjangkau wilayah Indonesia secara lebih merata.
“Kita harus memback-up Rumah Belajar ini untuk lebih prioritas dari sarana pembelajaran online yang lainnya, agar bisa menjangkau wilayah Indonesia secara lebih merata. Karena kita tahu, masih ada daerah yang blank spot. Artinya kita harus mendukung Rumah Belajar untuk bisa ada di (siaran) TVRI seperti yang kita harapkan,” tuturnya. (dep/es).
0 Komentar