BANDUNG.SWARAWANITA NET,-Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menegaskan bahwa
kini saatnya virus corona dikeroyok bersama-sama. Penanganan virus
corona tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi harus melibatkan
seluruh warga negara Indonesia termasuk warga Kota Bandung.
Penegasan ini disampaikan wali kota saat meresmikan Kegiatan
Komunitas Bandung Bangkit Bersama dalam rangka Pelaksanaan Program
Pencegahan Mandiri Penyebaran Covid-19 di Halaman Kantor Kecamatan
Cicendo, Jalan Purabaya, Kota Bandung, Senin (20/4/2020). Pada kegiatan
yang dihadiri Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil ini, diserahterimakan
bantuan dari berbagai pihak berupa 200 pakaian Hazmat, 500 masker, 30
unit toren disinfektan, 50 alat rapid test, wastafel, dan alat penyemprot disinfektan.
"Kalau kata Mang Oded, Bandung Bangkit Bersama ini artinya kita akan
bersama-sama mengeroyok melawan Covid-19 ini," ujar wali kota yang akrab
disapa Mang Oded ini.
Oleh karenanya menjelang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB), ia meminta warga untuk tetap diam di rumah. Jika masih ada
kebutuhan ke luar rumah, maka lakukan dengan secukupnya.
"Jangan banyak bergerombol di luar rumah. PSBB itu saatnya kita melawan Covid-19," katanya.
"Kepada pengusaha juga, kalau biasanya mencari keuntungan, saat ini
waktunya berbagi. Kalau berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan,
Allah akan memberikan kemudahan bagi usahanya juga," imbuhnya.
Wali kota mengapresiasi kegiatan Bandung Bangkit Bersama yang
membantu Kecamatan Cicendo yang termasuk kategori zona merah tersebut.
"Mudah-mudahan dengan kegiatan hari ini bisa memberikan spirit, semangat
kepada warga Cicendo khususunya, Warga Bandung umumnya. Karena
mengatasi penyebaran virus corona ini harus dilakukan bersama-sama,"
katanya.
Berdasarkan Data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, Kecamatan
Cicendo menjadi wilayah dengan kasus positif terbanyak, yakni 20 kasus
(per 19 April 2020). Kecamatan Cicendo saat ini menjadi perhatian
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil mengatakan,
Bandung Bangkit Bersama bisa membuktikan sebelum dan sesudah bantuan
seharusnya bisa terjadi perbaikan yang signifikan.
"Terpilihnya Kecamatan Cicendo ini karena masuk zona merah, dengan
hadirnya PSBB selama 14 hari dengan bantuan dari Pemerintah dan
komunitas ini harusnya jadi percontohan bagi wilayah lain. Itu
harapannya," katanya.
Sedangkan Koordinator Bandung Bangkit Bersama, Ipong Witono
mengatakan, sebagai warga yang ingin berkontribusi di saat wabah
Covid-19. "Pilihan Kecamatan Cicendo merupakan hasil diskusi dengan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Nasional, Provinsi,
dan Kota untuk memulihkan Cicendo yang jadi wilayah penyebaran terbanyak
di Kota Bandung," katanya.
Cicendo, lanjutnya, merupakan model komplit karena ada bandara,
stasiun, GOR, pasar, dan ada kelompok sosial dari bawah sampai atas.
"Jadi kami mendorong untuk Bangkit Bersama," lanjutnya.
Menurut Ipong, kegiatan Bandung Bangkit Bersama dimulai dari
rekan-rekan aktivis kemanusiaan, pengusaha, dan para tokoh, serta Pos
Gabungan Siaga Bencana Jabar yang merupakan gabungan organisasi relawan
Se-Jabar.
"Langkah awalnya ada kelompok yang melakukan upaya-upaya edukasi,
lalu membentuk tim ekonomi untuk membantu perekonomian di Cicendo agar
bisa bergulir. Kami juga mendukung tenaga medis dengan dua Puskesmas dan
tiga Rumah Sakit di wilayah ini," katanya.
Pihaknya juga membantu warga yang kesulitan untuk menyediakan tempat
isolasi mandiri bekerja dengan hotel. Terutama bagi warga yang rentan di
usia tertentu atau memiliki penyakit bawaan untuk dipisahkan, serta
melakukan rapid test.
"Ada juga Gerakan Lumbung Pangan Virtual, yang mendorong masyarakat
menyumbang atau sebagai backup bagi yang membutuhkan. Kami berharap
wilayah terdampak akan pulih dengan kemampuan dirinya sendiri, pelan
pelan bisa merasa terbantu," harapnya.
0 Komentar