Dalam pertemuan tersebut, anak - anak
akan merumuskan Suara Anak Indonesia (SAI) sebagai bentuk representasi
aspirasi, kebutuhan, keinginan, bahkan kekhawatiran anak Indonesia dalam
isu pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. Suara Anak Indonesia
inilah yang akan disampaikan pada puncak HAN.
“Hasil Suara Anak Indonesia akan
disampaikan langsung kepada Presiden Republik Indonesia pada puncak
peringatan HAN, seperti yang telah dilakukan pada tahun - tahun
sebelumnya. Oleh karenanya, kami berharap adanya sinergi dan dukungan
yang kuat dari seluruh pihak yang terlibat dalam Forum Anak, utamanya
dukungan dari Dinas PPPA sebagai pendamping Forum Anak,” ungkap Asisten
Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak Kemen PPPA,
Lies Rosdianty dalam Rapat Konsultasi Penyusunan Suara Anak Indonesia
Tahun 2020, Senin (8/6). Hadir dalam rapat tersebut pengurus FAN,
perwakilan Forum Anak Daerah, Fasilitator FAN, dan Dinas PPPA dari 34
Provinsi di seluruh Indonesia.
Kegiatan konsultasi berlangsung selama 2
jam dan dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pemaparan Panduan
Penyusunan SAI oleh Kepala Bidang Partisipasi Anak Kemen PPPA,
Skriptandono, dan sesi diskusi yang diikuti oleh seluruh peserta.
Meskipun metode dan teknis penyusunan SAI tahun ini berbeda karena
dilakukan melalui media virtual, namun prinsip penyusunannya masih sama
seperti tahun - tahun sebelumnya, yakni independen, representatif,
inklusif, dan fleksibel. Prinsip tersebut dipertahankan agar tidak
menghilangkan keautentikan dari SAI itu sendiri.
“Selain mendampingi proses penyusunan
Suara Anak Indonesia, Kemen PPPA juga bertanggung jawab untuk
menindaklanjuti Suara Anak Indonesia dengan menyampaikan Suara Anak
kepada pihak - pihak terkait, baik kepada kementerian/lembaga, dunia
usaha, lembaga masyarakat, maupun media,” ujar Skriptandono.
Penyusunan Suara Anak Indonesia akan
berlangsung selama kurang lebih 1 (satu) bulan sejak 4 Juni hingga 10
Juli 2020. Selama 1 bulan tersebut setidaknya akan ada 7 pertemuan yang
dilakukan secara virtual untuk menampung suara anak secara berjenjang
mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga tingkat nasional.
Diharapkan Suara Anak Indonesia yang dihasilkan, menjadi bahan
pertimbangan dalam penyusunan kebijakan, agar benar-benar memerhatikan
kepentingan terbaik bagi anak Indonesia.
Semula, pertemuan FAN Tahun 2020 akan
dilakukan di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Namun, dikarenakan
kondisi wabah pandemi Covid-19, maka pertemuan tersebut dibatalkan.
Meskipun demikian, penyusunan SAI sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari puncak peringatan HAN tetap akan dilakukan melalui media virtual,
dengan tetap melibatkan suara anak dari seluruh Indonesia.
0 Komentar