Merespons
perkembangan di bidang keagamaan, Ketua Gugus Tugas Percepatan
Penanganan COVID-19 Doni Monardo bertemu dengan perwakilan organisasi
keagamaan Indonesia di Graha BNPB, Jakarta, pada hari ini, Selasa
(16/6). Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendapatkan masukan mengenai
kesiapan organisasi keagamaan dalam memasuki masa adaptasi kebiasaan
baru.
“Kami juga mengharapkan agar
ketua organisasi keagamaan ikut berperan serta dengan pemerintah untuk
memutus mata rantai penyebaran COVID-19 karena pendekatan keagamaan
dipandang lebih dipatuhi oleh masyarakat,” tambah Doni yang didampingi
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan.
Doni
mencontohkan kasus positif COVID-19 dari beberapa kegiatan terkait
keagamaan di beberapa tempat. “Perlu strategi bersama dari para
tokoh-tokoh agama agar masyarakat mau mengubah perilaku,” pesan Doni
yang juga Kepala BNPB.
Di sisi lain, ia mengharapkan peran dari mereka untuk ikut dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Senada
dengan Ketua Gugus Tugas Nasional, perwakilan-perwakilan dari
organisasi keagamaan sangat mengedepankan protokol kesehatan. Salah
satunya perwakilan dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Heri
Wibowo menyampaikan bahwa semangat yang diusung adalah disiplin pada
protokol kesehatan. Romo Heri juga mengatakan bahwa gereja taat pada
aturan pemerintah.
Menyikapi
adaptasi kebiasaan baru, KWI masih mempersiapkan secara teliti dan ketat
dalam penyelenggaraan ibadah di gereja. Pihaknya sedang mempersiapkan
segara sesuatunya. Sedangkan perwakilan dari Walubi, Sannano
menyampaikan bahwa pihaknya masih belum melakukan kegiatan apa pun
sampai saat ini. Kebaktian dilaksanakan secara daring. Kebijakan serupa
juga diterapkan oleh Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Persatuan
Umat Budha Indonesia dan organisasi keagamaan lainnya.
Sementara
itu, Perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wisnu BT
mengatakan bahwa tingkat disiplin masyarakat perlu mendapat perhatian.
Perlu sosialialisasi menggunakan bahasa yang sederhana dan yang
menyampaikan tidak hanya dari tokoh agama tapi semua pihak terlibat.
Sedangkan
bagi Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), gereja harus menjadi
pusat edukasi dan literasi. Pendeta Jacky menyampaikan bahwa PGI sejak
awal mengemas narasi besar dimana prinsip gereja hadir untuk merawat
kehidupan sehingga segala risiko COVID-19 harus dihindari oleh para
jemaatnya.
Setelah pertemuan sore
tadi (16/6), Gugus Tugas Nasional dan organisasi keagamaan melanjutkan
dengan nota kesepahaman. Salah satu poin menyebutkan bahwa dalam
kegiatan keagamaan dapat menyisipkan sosialisasi terkait pencegahan
penyebaran COVID-19.
Para tokoh
agama yang hadir berasal dari Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia
(Matakin), Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi), Ketua Permabudhi,
Dharma Budhi, Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Persekutuan
Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
dan Persatuan Umat Budha Indonesia.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional
0 Komentar