JAKARTA.SWARAWANITA NET.-Ketua Tim Pengawas (Timwas) Pelaksanaan
Penanganan Bencana Pandemi Covid-19 DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
meminta Kementerian Kesehatan mempersiapkan secara matang pelaksanaan new normal.
Hal ini diutarakannya saat berkunjung ke Kantor Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) guna melakukan pengawasan terhadap penanganan pandemi
Covid-19.
“Ini adalah tugas konstitusional kami
dalam mengawasi seluruh pelaksanaan penangangan Covid-19, terlebih soal
mekanisme dalam menjalani tatanan hidup baru (new normal). Saya
minta Kementerian Kesehatan mempersiapkannya dengan matang,” kata
Muhaimin saat memimpin rapat kerja Timwas Covid-19 DPR RI dengan Menteri
Kesehatan Terawan Agus Putranto di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu
(17/6/2020).
Selain mekanisme menghadapi new normal,
dalam rapat juga berkembang beberapa isu yang salah satunya
disampaikan oleh Anggota Timwas Covid-19 DPR RI Dewi Asmara. Ia
menanyakan terkait penggunaan anggaran Kemenkes yang naik menjadi Rp
87,55 triliun dari sebelumnya Rp 75 triliun.
"Pemerintah menambah anggaran Kemenkes
dalam penanggulangan Covid-19 mencapai Rp 87,55 triliun. Bagaimana
dengan insentif tenaga kesehatan? Karena di media, diulas bahwa insentif
belum didistribusikan. Kami mohon Pemerintah memberi perhatian kepada
tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan," kata Dewi.
Terkait penerapan new normal, legislator
Fraksi Partai Golkar itu memahami langkah Pemerintah yang membuka
sektor ekonomi dengan protokol Covid-19 yang kuat. Namun, karena masih
tingginya kasus Covid-19, Dewi meminta peran Kemenkes ditingkatkan
lagi.
"Kami memahami langkah Pemerintah memberlakukan new normal karena
ekonomi harus bergerak. Tapi, hingga hari ini kasus Covid-19 belum
turun dan ada kekhawatiran gelombang kedua. Peran Kemenkes adalah kunci
dari kesuksesan pertubuhan ekonomi yang akan dilakukan Pemerintah. Kami
minta keseriusan Kemenkes, karena di sini keberhasilan pertumbuhan
ekonomi ada pada kewaspadaan Kemenkes," tuturnya.
Pertemuan yang berlangsung selama dua jam
ini juga membahas kekurangan Alat Pelindung Diri (APD), ketersedian
tempat tidur untuk pasien Covid-19, ketersediaan obat dan alat, biaya
per pasien yang terdampak Covid-19, mekanisme di segala lini dalam
menghadapi new normal hingga target tes PCR 20 ribu per hari yang dicanangkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Purtanto
menyampaikan situasi Covid-19 saat ini, sampai tanggal 16 Juni
terkonfirmasi kasus mencapai 40.400. Presentasi kasus kasus sembuh 38.87
persen dan Case fatality rate (CFR) atau tingkat kematian karena virus Corona mencapai 5,52 persen.
Menkes menjelaskan, terkait tes PCR, yang
pertama diminta Pemerintah adalah 10 ribu dan bisa tercapai. Kemudian
Pemerintah menargetkan menjadi 20 ribu saat ini. "Kami masih dalam tahap
mencapi target ini. Saat ini sudah mencapai 15 ribu per minggu, semoga
percepatan ini bisa berlangsung dengan baik. Mekanisme PCR terus kami
perbaiki,” katanya.
Terkait biaya yang ramai diperbincangkan,
Terawan menyampaikan, biaya satu pasien positif Covid rata-rata Rp 48
juta per orang. "Rata-rata Rp 48 juta per orang. Ada 600 rumah sakit
yang sudah melakukan penagihan. Dalam pembayarannya kami melakukan
verifikasi sebanyak dua kali dengan meminta bantuan BPJS yang sudah
terbiasa," katanya.
Sementara terkait, anggaran untuk insentif
tenaga kesehatan, dijelaskan bahwa anggarannya ada Rp 5,9 triliun, dan
dibagi dua untuk pusat dan daerah. Daerah diberikan sebesar Rp 3,7
triliun, sementara yang dikelola Kemenkes hanya Rp 2,2 triliun dan itu
untuk insentif selama 3 bulan. "Kami sudah lakukan terus pemberian
insentif dengan mengaju pada laporan dari RS dan Laboratorium. Untuk
laboratorium, kami sudah selesai pembayarannya, kalau RS kami menunggu
laporannya," tandasnya.
Turut hadir dalam kunjungan kerja Anggota
DPR RI yang tergabung dalam Timwas Pelaksanaan Penanganan Bencana
Pandemi Covid-19 DPR RI antara lain Diah Pitaloka (F-PDIP), Dewi Asmara
(F-Golkar), Hamka (F-Gerindra), Lisda Hendra Joni (F-Nasdem), Marwan
Dasopang (F-PKB), Nanang Samudro (F-Partai Demokrat), Nur Azizah Tahmid
(F-PKS), Sungkono (F-PAN) dan Nurhayati (F-PPP). (rnm/es)
0 Komentar