JAKARTA.SWARAWANITA NET.-Anggota
Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina mengapresiasi Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat yang menjadi rujukan Nasional dalam penanganan Covid-19.
Prestasi Sumbar unggul dalam mengendalikan wabah virus covid-19 salah
satu sebab utamanya adalah kebersamaan semua stakeholder yang
ada mulai dari Kepala Daerah Provinsi dan 19 Kepala Daerah Kabupaten
Kota, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumbar, akademisi,
tokoh adat serta kaum ulama untuk bersinergi mengatasi wabah ini.
Keberhasilan Sumbar dalam penganganan Covid-19, kata Nevi dalam siaran pers kepada Parlementaria,
baru-baru ini, sudah mendapatkan pengakuan dari Presiden RI Joko Widodo
dimana dalam berbagai kesempatan termasuk pada forum pertemuan Gubernur
seluruh Indonesia. Sumbar sebagai salah satu dari lima provinsi terbaik
dalam menangani Covid-19 dan serapan anggaran penanganan wabah ini
sudah sesuai dengan harapan yang terbukti daerah ini menjadi tempat yang
aman sehingga membuka diri untuk dikunjungi.
"Peran para tokoh Sumatera
Barat yang selalu bersinergi dengan pemerintah daerah merupakan kunci
utama keberhasilan propinsi ini dalam menghadapi wabah. Salah satunya
adalah sinergi dokter Andani Eka Putra dan Pemprov yang menggunakan pool test, bukan rapid test dimana test dilakukan dengan PCR Swab Test yang dilakukan dengan cepat dengan kapasitas sangat besar yakni 3.500 sehari,” kata Nevi.
Politisi Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) ini menginformasikan bahwa Gubernur bersama jajaran
telah membuka diri untuk daerah Sumbar sebagai tujuan Wisata. Wisatawan
asing maupun wisatawan Nusantara yang mendatangi Sumbar, dipersilahkan
menaati protokol standar kesehatan, dimana kunjungan para wisatawan
diharapkan kegiatan ekonomi dapat bangkit kembali di Sumbar. Potensi
wisata Sumbar merupakan andalan provinsi ini untuk menggerakkan ekonomi
seluruh masyarakatnya.
"Saya apresiasi pada
prestasi Sumbar ini dalam penanganan Covid-19, dan bagi seluruh warga
sumbar yang pada moment iedul fitri kemaren tidak dapat pulang kampung,
yang sedang di rantau dipersilahkan pulang di hari raya Idul Adha atau
hari raya Qurban,” tutup legislator dapil Sumbar II itu. (tn/sf)
0 Komentar