Pendidikan Non Formal Direlaksasikan, Protokol Kesehatan Tetap Ketat


Bandung, Swarawanita.net – Pemerintah Kota Bandung berencana merelaksasi sektor pendidikan non formal. Pemerintah akan melakukan simulasi pelaksanaan pendidikan tatap muka itu.
"Di evaluasi kemarin, kita akan relaksasi pendidikan inklusi dan pelatihan yang membutuhkan tatap muka. Misalkan tata boga, teorinya bisa lewat daring, tapi satu momen tertentu mereka juga harus ketemu, termasuk tata rias rambut," ucap Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana
Yana mengatakan ia sudah meminta Dinas Pendidikan untuk melakukan simulasi. Menurutnya, hal ini dilakukan guna mengetahui sistem pembelajaran di sekolah non formal saat direlaksasi.
"Saya minta ke Dinas Pendidikan untuk lakukan monitoring dan simulasi, bagaimana penerapan mereka terhadap standar protokol kesehatan yang sangat ketat, termasuk physical distancingnya, misalnya siswa di lembaga pendidikan itu ada 100, nanti diatur apakah per 20 orang, disesuaikan saja, jadi tetap physical distancingnya dijaga," katanya.
Yana menambahkan Pemkot Bandung berhati-hati selama memberikan kelonggaran beragam sektor di Kota Bandung. Pihaknya enggan adanya penyebaran COVID-19 di setiap sektor yang direlaksasikan
"Karena Kota Bandung ini memberikan pelonggaran sektor ekonomi, sosial dan budaya itu sangat hati-hati, karena prosedurnya kelompok itu harus mengajukan kepada kami melalui Dinas terkait kemudian dilakukan monitoring, disimulasikan dan siap melakukan protokol kesehatan yang sangat ketat. Nanti kita berikan rekomendasi apakah iya atau tidak, tapi intinya itu termasuk yang akan kami berikan relaksasi di AKB yang ketiganya itu," tuturnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, KBM tatap muka di sekolah formal belum diizinkan. Hal tersebut merujuk pada peraturan pemerintah pusat.
"Memang karena sudah terlalu lama sehingga banyak usulan dari orang dan kepala sekolah karena ini sudah terlalu lama, tapi prinsipnya kita masih menunggu dan mengikuti kebijakan dari pusat," kata Oded di Balai Kota Bandung, Jumat (24/7/2020).
Oded menyebut, sekolah formal belum bisa dibuka. Tapi, sekolah non formal akan segera dilakukan relaksasi.
"Tadi, dari laporan Kadisdik bahwa memang ada beberapa sekolah yang meminta kepada untuk dibuka, tapi kita masih tetap bertahap, tadi yang kita sepakat diberikan relaksasi baru pendidikan inklusi, tata boga, tata busana, dan pelatihan-pelatihan," ucapnya.

Posting Komentar

0 Komentar