Mengenal Asal Usul Bakwan Pangsit dan Haisom(Teripang laut)


BANDUNG.SWARAWANITA NET.-健康食品让生活更美好
Jiànkāng shípǐn ràng shēnghuó gèng měihǎo artinya Makanan menyehatkan membuat hidup jadi lebih baik
健康的な食べ物は人生をより良くします
Kenkō-tekina tabemono wa jinsei o yori yoku shimasu artinya makanan menyehatkan membuat hidup jadi lebih baik.
           Perjalanan pedagang dari suatu negara ke negara lain membawa tradisi budaya dan makanan khas negaranya, ketika berkunjung ke negara lain memperkaya tradisi budaya dan makanan dalam hidupnya.
          Pedagang dari Tiongkok menggunakan Jalur Keramik ke Asia Tenggara sejak abad ke 3 Masehi ketika Sun Quan mengutis Zhu Ying dan Kang Tai untuk berlayar Ke Asia Tenggara. Hingga ke Nusantara.
     Biasanya Rombongan besar para pedagang dari Tiongkok, yang berlayar ke beberapa negara selalu membawa juru masaknya. Begitu juga dengan rombongan Laksmana Cheng Ho ketika berkunjung ke beberapa negara selalu membawa juru masaknya
      Kita mengenal bakwan dan Pangsit yang awal mulanya berasal dari Tiongkok.
        Bakwan awal mulanya berisi daging, karena bak artinya daging, wan artinya bola atau bulat bundar. Mungkin hampir mirip dengan istilah baso.
          Sampai saat ini tidak ada sumber yang resmi sejak kapan adanya bakwan. Ada sebuah sumber menyatakan bakwan berasal  dari Dinasti Qing di Fuzhou Tiongkok. Di ceritakan ada seorang anak yang berbakti pada ibunya. Sebelum meninggalkan ibunya untuk pergi ke hutan mencari kayu bakar berhari hari. Sang anak menyiapkan makanan untuk ibunya berupa bakwan yaitu daging yang di bulatkan untuk makanan ibunya.
       Tetapi saat ini terjadi perubahan bentuk bakwan bukan lagi dari daging tetapi isinya berupa sayuran. Karena bagi yang tidak suka masakan dari daging. Mengubah daging dengan sayuran. Jadi isinya yang berganti dari daging jadi sayuran. Karena sayuran lebih menyehatkan. Biasanya isi dari bakwan saat ini wortel, ada juga jagung dan seledri. Saat ini Bakwan jadi makanan ringan. Tetapi bakwan juga bisa dimakan sama nasi dan diberi kecap sambel.
       Pangsit juga berasal dari Tiongkok. Dikutip dari Wikipedia Pangsit (Hanzi : 馄饨; Pinyin : Húntún) atau dalam bahasa inggris disebut Wonton adalah pasta tradisional yang berasal dari kelompok etnis Han di Tiongkok. Pangsit berasal dari utara Tiongkok, dan secara tampilan dan isi mirip dengan Jiaozi/suikiaw. Pangsit umumnya disajikan bersama sup.
       Isi dari Pangsit ada yang berupa udang, ada juga daging ayam. Pangsit juga ada 2 jenis yaitu Pangsit basah dan Pangsit kering
      Biasanya Pangsit kering atau basah yang ada isi udang atau daging disajikan bersama Mie atau Bihun.
     Ada juga masakan Haisom (Teripang atau trepang atau Timun laut). Sajian masakan Haisom yaitu tripang atau Timun Laut biasanya di sajikan pada pesta besar para pengusaha yaitu acara Imlek atau pesta nikah atau ulang tahun. Karena harganya Teripang atau timun laut yang mahal. Oleh sebab itu di sajikan pada acara besar yang di selenggarakan oleh para pengusaha. Teripang atau Timun Laut biasanya di sajikan bersama Sop Asparagus Sarang burung Walet, ada juga disajikan bersama Sop jagung atau Cap Cay, dan ada juga dimasak dengan bumbu saos tiram bersama brokoli atau pak coy.
      Dikutip dari Wikipedia, Teripang atau Trepang atau Timun laut adalah Istilah yang diberikan untuk Hewan Invertebrata Holothuroidea yang dapat di makan. Ia tersebar luas di lingkungan laut di seluruh dunia, mulai dari Zona pasang surut sampau laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat. Kelompok Timun Laut yang ada di dunia ini lebih dari 1200 jenis dan 30 jenis diantaranya adalah kelompok teripang. Teripang adalah hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu.
     Teripang tubuhnya kenyal dan rasanya gurih sekali seperti "kikil". Tetapi lebih padat dibandingkan rasa kikil
     Ada yang mempercayai teripang atau timun laut sebagai obat darah tinggi,kanker terutama untuk kanker prostat, kolestrol, kencing manis. Dan Teripang atau Timun laut mengandung Zat antibakteri
(Jeremy Huang)

Posting Komentar

0 Komentar