BANDUNG.SWARAWANITA NET.-Bencana itu tiap tahun sering terjadi misalnya beberapa daerah yang mengalami bencana diantaranaya di daerah Tasikmalaya serta Kabupaten Garut yang terjadi Banjir bandang beberapa waktu lalu. Bencana itu akan selalu ada karena letak geografis, pegunungan banyak tanah labil , disaat kondisi seperti itu banyak penebangan hutan, akhirnya apabila hujan besar, akhirnya tanah tidak bisa menampung air sehingga mengakibatkan longsor. Hal ini dikatakan oleh Anggota DPRD Komisi V hj.Neng Madinah Ruhiat asal Dapail Kabupaten Tasikmalaya-Kota Tasikmalaya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Lebih
jauh Politisi Perempuan Partai Persatuan Pembanguan (PPP) menuturkan
dengan terjadinya banjir bandang di Kabupaten Tasikmalaya beberapa waktu
lalu mengaku sangat prihatin, untuk sekarang juga kita perlu bagaimana
kedepannya jangan sampai bencana terulang lagi, dilain pihak pemerhati
lingkungan terus-menerus berbicara mengenai perlunya melestraikan
lingkungan akan tetapi pembalakan hutan tetap masih terjadi dan alih
fungsi hutan.
Penanaman pohon di wilayah hulu dan hilir. "Penanaman dimaksimalkan di daerah yang kritis,
atau ada potensi air berlebih ke daerah-daerah di hilir,"ujarnya.
Hutan merupakan wilayah yang luas dan ditumbuhi oleh berbagai jenis
tumbuhan sehingga memiliki daya serap karbon dioksida yang tinggi. Hutan
sendiri juga merupakan pemasok oksigen paling besar di permukaan bumi.
Tentunya oksigen yang dihasilkan oleh hutan akan sangat bermanfaat bagi
manusia dan hewan untuk bernafas. Tidak heran kalau hutan mendapat
julukan sebagai paru-paru dunia.Untuk itu Pelestarian hutan harus tetap terjaga ujarnya.
Ketika hutan kita gundul, maka tidak ada akar yang menahan air dalam
tanah. Akibatnya bencana alam seperti tanah longsor dan banjir bisa saja
sewaktu-waktu terjadi. Untuk menghindarinya, kita harus selalu
melakukan reboisasi atau penanaman kembali agar hutan tetap lebat dan
subur serta tidak menimbulkan dampak buruk bagi manusia atau pun
lingkungan sekitar.
Selama
ini,banyak wilayah -wilayah lahan milik pribadi yang dialih fungsikan,
tanpa dipikirkan dampak akibatnya seperti apa. Penanaman pohon itu
kurang seimbang antara menanam dan menebang pohon.Untuk menanam pohon
dibutuhkan 5 tahun, untuk bisa ditebang untuk menjadi kayu cetak
dieksport, misalnya di Tasikmalaya ada perusahaan Kayu yang bernama
PT.Bina Kayu Lestari
0 Komentar