Pembelajaran Sekoper Cinta Terapkan Blended Learning


BANDUNG.SWARAWANITA NET.-Pembelajaran Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta) menerapkan konsep blended learning, baik daring maupun luring. Tujuannya supaya menjangkau lebih banyak perempuan Jawa Barat (Jabar).

Modul Sekoper Cinta yang telah disusun secara komprehensif ditayangkan di TVRI Jabar dan YouTube Sekoper Cinta Jabar setiap Senin, Rabu, dan Jumat, pukul 16:30 WIB. Mulai dari 12 Oktober 2020 sampai 27 November 2020.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jabar Poppy Sophia Bakur berharap dengan kolaborasi tersebut, semakin banyak perempuan Jabar yang berdaya.

"Hal tersebut memiliki daya jangkau yang lebih luas, sehingga akan menciptakan lebih banyak perempuan Jabar yang berdaya, bahagia, dan juara," kata Poppy.

Sekoper Cinta merupakan inovasi Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar untuk mendorong kemandirian perempuan tanpa meninggalkan kodrat sebagai seorang istri dan ibu.

Selain itu, Sekoper Cinta juga mengajarkan para perempuan untuk mengetahui potensi diri serta meningkatkan keterampilan dengan pembagian kelompok kecil berdasarkan minat masing-masing, mulai dari menjahit, memasak, hingga urusan kecantikan.

Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) pun sepakat menjadikan Sekoper Cinta sebagai pilot project kerja sama di bidang pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia.

"Hingga saat ini telah dihasilkan berbagai progres penting seperti Kick Off Program dan Steering Committee Meeting yang diselenggarakan pada Oktober 2020 yang menghadirkan menteri terkait pemberdayaan perempuan dari kedua negara. Pada kesempatan tersebut Ketua Umum, Ibu Atalia Praratya Ridwan Kamil, berkenan menyampaikan poin-poin penting berkenaan Program Unggulan Sekoper Cinta," ucap Poppy.

"Juga persiapan vocational training yang melibatkan alumni Sekoper Cinta yang akan diselenggarakan pada pertengahan November 2020 di Gedung Inkubator Sekoper Cinta. Dua jenis keterampilan khusus yang dilatihkan adalah e-commerce dan kursus menjahit," imbuhnya.

Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga (mogef) Korea Selatan dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia (RI) memilih inovasi Jabar Sekoper Cinta menjadi solusi atas permasalahan gender.

Poppy menyatakan, kerja sama yang direncanakan berlangsung lima tahun tersebut fokus pada peningkatkan kemampuan dan keterampilan khusus perempuan. Sehingga mampu berdaya menjadi tenaga siap kerja maupun mandiri berusaha.

Selain itu, diharapkan perempuan Jabar mampu menjadi wirausaha baru dan membuat start-up company. Menurut Poppy, pada 2020, pihaknya fokus pada bidang e-commerce dan kursus menjahit.

"Di samping itu dilakukan riset oleh lembaga kompeten mengenai jenis vocational training yang tepat untuk menjadi pijakan pelatihan di tahun berikutnya," katanya.

Dalam kerja sama tersebut, kata Poppy, alumni Sekoper Cinta akan ikut dilibatkan. Kendati begitu, proses penyaringan tetap dilakukan untuk efektivitas program sehingga alumni yang memiliki potensi tinggi yang menjadi prioritas mendapatkan pelatihan lanjutan.

"Proyek kerja sama ini merupakan program strategis untuk keberlanjutan Sekoper Cinta yang tentunya melibatkan seluruh elemen, termasuk para alumni Sekoper Cinta," katanya. (red)

Posting Komentar

0 Komentar