BANDUNG.SWARAWANITA NET.-Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Dra.Hj.Lina Ruslinawati meminta Pemprov Jabar memberikan perhatian khusus kepada sektor pertanian. Mengingat selama pandemi, tetap bertahan di ladangnya dan menghasilkan kebutuhan pangan untuk masyarakat.
Pemprov. Jabar dipandang perlu untuk meningkatkan kepedulian untuk petani.Kepedulian
tersebut, diharapkan dapat diimplementasikan dalam berbagai program
strategis yang mampu meningkatkan pengembangan usaha petani, dan target
ke depannya mampu membawa kesejahteraan untuk para petani.
Politisi Perempuan Partai Gerindra Asal Dapil 5 ( Kabupaten Sukabumi-Kota Sukabumi) menuturkan sangatlah realistis Pemprov. Jabar mempunyai kepedulian tinggi untuk para petani.Pasalnya, sektor pertanian hingga saat ini sangat berperan besar dalam kontribusinya pada PDRB.Dari laporan yang diterima, sektor pertanian memberikan kontribusi pada PDRB mencapai 7 persen.
Apa
yang harus diberikan pemerintah kepada para petani , untuk konteks
kekinian, pemerintah harus segera menyelesaikannya persoalan
pupuk.Persoalan pupuk, jelas Lina dari aspirasi yang muncul selama reses
DPRD Jabar yang berlangsung Awal November 2020, banyak dikeluhkan oleh
petani.Dari aspirasi yang muncul, pupuk saat ini di beberapa daerah
mengalami kelangkaan.“Saat masuk musim tanam. Pupuk an-organik kerap kali sulit didapat,
terutama pupuk subsidi dari pemerintah,” katanya
Kelangkaan pupuk organik itu, seharusnya tidak perlu terjadi kalau Pemprov Jabar memberikan
perhatian khusus,seperti memberikan pelatihan kepada para kelompok tani
untuk berkarya menciptakan, membuat dan memproduksi pupuk organik.
Kendati
ada harganya mahal. Kondisi ini, jika dibiarkan akan berakibat
mengganggu' produksi padi sebab dalam kurun waktu September hingga
Desember 2020, merupakan waktu musim tanam.Dalam kurun waktu tersebut,
pupuk sangat dibutuhkan petani.Hal yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
persoalan ini, pemerintah perlu melakukan evaluasi perihal distribusi
pupuk.Hal lain yang perlu dilakukan oleh pemerintah, ujar Lina anggaran
subsidi pupuk kepada petani besarannya harus ditambah.
Kelangkaan pupuk organik itu, seharusnya tidak perlu terjadi kalau Pemprov Jabar memberikan
perhatian khusus,seperti memberikan pelatihan kepada para kelompok tani
untuk berkarya menciptakan, membuat dan memproduksi pupuk organik.
Pelatihan bagi para kelompok tani, ujar Hj.Lina merupakan tanggungjawab pemerintah. Agar suatu saat nanti, mereka yang sudah mendapatkan pelatihan, bisa menjadi trainer bagi para petani-petani lain.
“Sehingga ketika akan memasuki musim taman, pupuk organik sudah tersedia, dan dapat memenuhi sendiri kebutuhan akan pupuknya,” ujarnya.
Untuk itu, DPRD Jabar, melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Mitra Komisi II, seperti Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinas TPH), Dinas Perkebuhan dan Dinas Kehutanan melatih para kelompok tani (Poktan) membuat dan memproduksi pupuk.
Sayangnya, sektor pertanian saat ini mendapatkan alokasi cukup
kecil dalam setiap penyusunan anggaran APBD. Padahal, kalau memang
Pemprov Jabar ingin benar-benar mendongkrak perekonomian masyarakat,
anggaran untuk sektor perekonomian masyarakat harus ditambah, terutama
dalam kondisi pandemi seperti saat ini ujarnya.(dh)
0 Komentar