Tan Eng Hoat


CIREBON.SWARAWANITA NET.-今天的生活是我们祖先辛勤工作的结果
Jīntiān de shēnghuó shì wǒmen zǔxiān xīnqín gōngzuò de jiéguǒ artinya kehidupan masa kini adalah hasil kerja keras nenek moyang
          

DR, R Achmad Opan Safari Hasyim MHum ahli Filologi Menceritakan Tan Eng Hoat waktu Jaman Sunan Gunung Jati menjadi Kepala Rumah Tangga Pesantren Gunung Sembung atau Syeikh Mursyahadatullah. Dan Tan Eng Hoat itu juga mendapat tugas sebagai pengurus yang merawat dan memelihara Mercu Suar yang di bangun oleh Laksmana Ceng Ho di Muara Jati.
      

Dalam buku Cina Muslim di Jawa Abad XV dan XVI karangan H.J. de Graff halaman 37 di tuliskan Tan Eng Hoat mendapat Gelar Maulana Ifdil Hanafi dari Sultan Trenggana Demak. Tan Eng Hoat menjadi Imam di Sembung. Kin San pernah bertamu satu bulan di kediaman Tan Eng Hoat. Dari Buku Cina Muslim di Jawa Abad XV dan XVI karangan H. J De Graaf halaman 21 di tuliskan Kin San Bupati Semarang bersama Gan Si Cang membangun kembali penggergajian kayu Jati dan galangan kapal. Gan Si Cang adalah putranya Gan Eng Cu. Dalam buku Muslim Cina di Jawa Abad ke XV dan XVI karangan HJ De Graaf dituliskan Tan Eng Hoat juga memiliki hubungan dekat dengan Kesultanan di Demak.
     

Dalam Buku Cina Muslim di Jawa Abad XV dan XVI karangan HJ De Graaf halaman 41 di tuliskan Tan Eng Hoat memiliki keponakan bernama Tan Sam Cay (Aria Dipa Wira Tjoela). Dalam buku Cina Muslim di Jawa Abad XV dan XVI karangan HJ De Graaf hal 42 dituliskan Tan Eng Hoat dengan Gelar Pangeran Adipati Wirasenjaya menjadi Raja Muda bawahan Kesultanan Cirebon.
        

Dalam buku Muslim Tanah di Jawa abad XV dan XVI karangan HJ De Graaf menuliskan kisah hidup Bong Swie Ho dan Gan Eng Cu sebagai tokoh besar. Dalam buku Cheng Ho Penyebar Islam dari Jawa Ke Nusantara karangan Tan Ta Sen juga menceritakan tokoh Bong Swie Ho dan Gan Eng Cu adalah tokoh kepercayaan Laksmana Cheng Ho berdasarkan catatan Malay Annals of Semarang and Cirebon.
       

Dalam buku Cina Muslim di Jawa Abad XV dan XVI karangan H J De Graaf hal 34 juga dituliskan Kung Wu Ping yang menjadi pimpinan Pembangunan Mercu Suar di Muara Jati atas perintah Laksmana Cheng Ho. Kisah Hidup Tan Eng Hoat dan Kung Wu Ping ini ada dalam catatan tahunan Melayu atau yang lebih di kenal Catatan Poortman atau juga di kenal dengan nama The Malay Annals of Semarang and Cirebon
      

Kelenteng Talang juga di tuliskan dalam buku Cheng Ho Penyebar Islam Dari China ke Nusantara karangan Tan Ta Sen di temukannya Catatan The Malay Annals of Semarang And Cirebon. (Jeremy Huang)

Posting Komentar

0 Komentar