Waspada Stigma Negatif terhadap Mantan Pasien COVID-19 dapat Berdampak pada Kesehatan Mental


BANDUNG.SWARAWANITA NET.-Penyebaran virus Corona di Indonesia yang dimulai sejak awal Maret lalu hingga kini belum juga terhenti. Hal ini salahsatunya disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya virus ini, sehingga enggan melakukan usaha-usaha untuk mencegah penularan virus yang mematikan ini. Dilansir dari laman covid19.go.id, terbukti bahwa sejak adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pasien yang terkonfirmasi tertular virus ini melonjak dengan pesat.

Meski enggan menjalankan protokol kesehatan, nyatanya masyarakat masih takut untuk terpapar COVID19. Sayangnya ketakutan ini tidak dilawan dengan kedisiplinan dalam menjaga kesehatan, tetapi dengan menjauhi pasien yang terkonfirmasi positif COVID19 dengan berbagai stigma negative.

Menurut Ike Herdiana, S.Psi., M.Psi., Psikolog, stigma yang dilakukan dapat berupa:

 

o   pengucilan pasien dan keluarga meski sudah sembuh karena dianggap dapat menularkan virus,

o   pengucilan etnis tertentu yang dianggap sebagai pembawa/sumber virus,

o   pengucilan tenaga medis,

o   penolakan jenazah yang tertular COVID-19.

Stigma tersebut dapat memberi dampak social yang justru dapat membahayakan orang banyak, karena pasien mungkin akan lebih memilih untuk menyembunyikan gejala yang dirasakan dan enggan untuk mencari pertolongan/perawatan. Selain itu, stigma juga tidak enak didengar, sehingga dapat berakibat buruk pada kondisi mental pasien.

Maka dari itu, sebaiknya kita lebih bijaksana dalam menerima dan menyebarkan informasi supaya tidak menimbulkan perpecahan, dan tetap memberi dukungan pada pasien dan keluarga/kerabat yang terpapar COVID-19. 

Oleh: Delia Naurah N.

Posting Komentar

0 Komentar