BANDUNG.SWARAWANITA NET.-Pandemi global Covid-19 yang terjadi di Jabar turut membawa hikmah atau kontribusi positif terhadap perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menurut Hj. Tia Fitriani dalam kondisi apapun masyarakat membutuhkan makan sehingga industri kuliner tidak akan pernah mati. “Makanan itu kebutuhan primer yang akan didahulukan dibanding kebutuhan lainnya,” ungkapnya.
Selain kuliner, bidang pertanian pun memiliki prospek cerah. Pandemi telah memunculkan budaya baru di masyarakat yakni urban farming, di mana orang sekarang lebih senang menghasilkan bahan makanan sendiri di rumah tanpa keluar rumah dan mengeluarkan uang belanja.
Bidang kesehatan pun menurutnya layak untuk dicoba pelaku UMKM. Wabah rupanya telah membawa kembali kesadaran masyarakat pentingnya menjaga kesehatan. Produk-produk kesehatan modern dan tradisional seperti jamu, herbal, dan rempah akan menjadi tren mendatang.
Ia memberi kunci keberhasilan berwirausaha saat pandemi. Menurutnya,
kunci UMKM berhasil harus memiliki rasa percaya diri, memperluas
jaringan pasar, kreatif, inovatif, terbuka untuk informasi, berpikir
positif, telaten, sabar.”Serta kemauan keras dan siap ambil risiko,”
imbuh Tia
Selain itu tidak kalah penting, pelaku UMKM juga harus jeli dalam menentukan produk yang akan dijual. “Apakah dibutuhkan disukai dan diketahui masyarakat,” kata dia.
UMKM terdampak di dua daerah ini kebanyakan bergerak di bidang
kerajinan. Di tengah resesi ekonomi, daya beli masyarakat turun dan
cenderung menabung dan mengeluarkan uang untuk hal-hal pokok. “Karena
mereka mengutamakan lebih banyak ke produk kerajinan yang bukan
kebutuhan primer,” ucapnya.
0 Komentar