Masyarakat Harus Waspada Terhadap Potensi Banjir, Angin Puting Beliung dan Tanah Longsor

bencana banjir dan tanah longsor di Indonesia belakangan ini menjadi permasalahan yang sangat mengerikan. Banjir yang dulunya hanya merupakan masalah utama di kota-kota besar sekarang sudah menjadi permasalahan hampir di semua daerah di Indonesia. Saat ini dibutuhkan langkah konkret dari masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi masalah banjir ke depannya. Penyebab utama terjadinya banjir ialah kurangnya penyerapan air tanah. Banjir yang terjadi di kota-kota besar selama ini disebabkan kelalaian masyarakat. Masyarakat membuang sampah ke sungai dan selokan. Akibatnya, sungai dan selokan tersumbat dan menyebabkan air meluap. Kesadaran masyarakat yang sangat minim untuk menjaga lingkungannya berakibat fatal. Banjir besar melanda Ibu Kota tempat mereka tinggal.

Sumber: https://mediaindonesia.com/surat-pembaca/30306/cegah-banjir-dan-tanah-longsor


BANDUNG.SWARAWANITA NET.-Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Hj.Neng Madinah Ruhiat mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi bencana banjir angin puting beliung, dan tanah longsor memasuki musim hujan dan pancaroba.Bencana banjir jadi salah satu bencana yang paling umum terjadi ketika musim hujan ujarnya.

Untuk mencegah banjir, Hj.Neng Madinah Ruhiat meminta pemerintah daerah bersama masyarakat membersihkan saluran air dan sungai di sekitarnya. Sumur resapan air perlu disiapkan untuk menampung air hujan.

"Kemudian juga bisa membuat saluran atau biopori. Tanah pohon juga di tempat yang tandus dan sebagainya. Kalau kita lihat data-data yang ada, kita sering banjir karena sudah rusak lingkungannya," kata Hj. Neng Madinah Ruhiat.

Lebih jauh Hj Neng Madinah Ruhiat merupakan Politisi Perempuan Partai Persatuan Pembangunan asal Dapil Jabar XV  (Kabupaten Tasikmalaya-Kota Tasikmalaya) menuturkan Sementara untuk mengantisipasi puting beliung, Pemda dan masyarakat setempat diimbau mulai memangkas dahan-dahan pohon yang rimbun untuk mengurangi risiko pohon tumbang.

Untuk bencana longsor, Pemda didorong mengantisipasi dengan membuat drainase sifon di lereng curam sebagai dinding penahan longsor tandasnya.

Hj,Neng Madinah Ruhiat juga meminta pemerintah daerah memetakan wilayah yang berisiko terkena bencana melalui situs pemetaan wilayah rawan bencana milik BNPB, inaRISK.

 Selain itu, Hj.Neng Madinah Ruhiat menyebut pemerintah daerah harus aktif memantau data dari (BMKG), serta melakukan langkah-langkah penguatan kesiapsiagaan bencana seperti menyusun rencana operasi atau SOP untuk penanggulangan bencana.

"Jika potensi bencana sudah terdeteksi, pemda baiknya langsung mengaktifkan Sistem Komanda dan Posko Provinsi yang tersedia," pungkasnya. (dh)

 

bencana banjir dan tanah longsor di Indonesia belakangan ini menjadi permasalahan yang sangat mengerikan. Banjir yang dulunya hanya merupakan masalah utama di kota-kota besar sekarang sudah menjadi permasalahan hampir di semua daerah di Indonesia. Saat ini dibutuhkan langkah konkret dari masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi masalah banjir ke depannya. Penyebab utama terjadinya banjir ialah kurangnya penyerapan air tanah. Banjir yang terjadi di kota-kota besar selama ini disebabkan kelalaian masyarakat. Masyarakat membuang sampah ke sungai dan selokan. Akibatnya, sungai dan selokan tersumbat dan menyebabkan air meluap. Kesadaran masyarakat yang sangat minim untuk menjaga lingkungannya berakibat fatal. Banjir besar melanda Ibu Kota tempat mereka tinggal.

Sumber: https://mediaindonesia.com/surat-pembaca/30306/cegah-banjir-dan-tanah-longsor

Posting Komentar

0 Komentar