BANDUNG.SJN COM.-Provinsi Jawa Barat (Jabar) masih menjadi destinasi investasi terbaik di Indonesia meski dalam situasi pandemi COVID-19. Pada semester I 2021, Jabar menempati peringkat pertama realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan total Rp72,46 triliun.
Capaian itu tidak membuat mesin promosi investasi Jabar melambat. Pemda Provinsi Jabar bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar secara konsisten dan intens mempromosikan potensi dan peluang investasi melalui The 3rd West Java Investment Summit (WJIS) 2021 pada 21-22 Oktober 2021 di Savoy Homann, Kota Bandung.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara mengatakan, WJIS 2021 merupakan rangkuman dari seluruh event promosi yang sudah dilakukan sepanjang 2021. Ada 17 business meeting dengan investor dari 15 negara yang telah terselenggara pada 2021.
"WJIS merupakan agenda promosi tahunan yang sudah kita lakukan selama tiga tahun (2019, 2020, dan 2021)," kata Noneng Komara dalam jumpa pers Road to The 3rd WJIS 2021 di Kantor DPMPTSP Jabar, Kota Bandung, Senin (18/10/2021).
Menurut Noneng Komara, WJIS 2021 bisa menjadi sarana komunikasi yang baik untuk investor yang hendak menanamkan modal ke Jabar.
WJIS 2021 sendiri mengambil tema "Navigating Post-COVID World: Investment Growth for Resilient West Java." Tema tersebut berangkat dari kondisi perekonomian Jabar yang sempat terganggu pandemi COVID-19.
“Kita harapkan investasi bisa menjadi salah satu jalan keluar sekaligus menyongsong kondisi ekonomi pasca-COVID-19. Kita juga menunjukkan ketangguhan investasi di Indonesia, bahwa Jabar investasinya masih tangguh,” ucapnya.
Noneng Komara mengatakan, ada sejumlah agenda penting dalam WJIS 2021. Salah satunya adalah penyerahan secara simbolis Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jabar Bagian Selatan dari pemerintah pusat kepada Gubernur Jabar.
"Ini penting, bukan hanya sebuah seremoni. Tapi akan menambah keyakinan atau kepercayaan investor untuk berinvestasi di kawasan baru tersebut," katanya.
"Jadi WJIS ini diharapkan menjadi titik awal pengembangan investasi baru. Kalau Rebana sudah mulai tahun kemarin, dan Jabar Selatan akan kita mulai sekarang dengan penandatanganan MoU enam kepala daerah di Jabar Selatan. Dengan dua kawasan dibangun, ada keselarasan antarwilayah," imbuhnya.
Ada sekitar 30 proyek investasi yang akan dipromosikan dalam WJIS 2021. Nilai investasi dari ke-30 proyek tersebut mencapai Rp41 triliun. Menurut Noneng Komara, pihaknya menargetkan 1.500 investor dari seluruh dunia hadir dalam WJIS 2021.
"Sudah ada penandatanganan MoU antara BUMD dan investor, antara govenrment juga. Total (nilai investasi) Rp6,5 triliun. Kita juga diamanatkan untuk mengawal proyek-proyek strategis nasional. Ada 11 proyek, salah satunya adalah Hyundai," ucapnya.
Noneng Komara menuturkan, dalam WJIS 2021, pihaknya akan memberikan penghargaan kepada Pemda Kabupaten/Kota di Jabar yang memiliki kinerja terbaik untuk mendorong investasi. Penghargaan pun bakal diberikan kepada pelaku usaha yang sudah melaksanakan kewajiban sebagai investor.
"Tentu saja (penghargaan bagi kabupaten/kota) tidak hanya dilihat dari besaran realisasi investasi, tetapi juga dilihat dari pertumbuhan realisasi investasinya dan kinerja selama ini. Jadi akan ada dua awarding pada hari pertama," tuturnya.
Selain penyerahan secara simbolis Perpres dan awarding, kata Noneng Komara, akan dilakukan One on One Meeting antara investor dan project owner.
"Di hari kedua, lebih ke proyek-proyek yang sifatnya UMKM, baik dari sektor pariwisata, perdagangan, himpuanan kawasan industri, dari kabupaten/kota. Sehingga WJIS ini, seperti harapan Pak Gubernur, bukan hanya untuk proyek besar dan keluar negeri, tetapi juga PMDN dan PMA, perusahaan kecil kita promosikan," katanya.
Operations Director PT PMSE Dimas Kaharudin mengatakan, WJIS merupakan sarana yang baik untuk menghubungkan proyek-proyek pembangunan dengan investor.
"Kami melihat satu yang unik karena kita bisa bertemu langsung dengan pemerintah yang mengelola investasi, di mana di situ juga sudah disiapkan list investasinya. Itu sangat bagus sekali," kata Dimas.
Dimas juga menyatakan, Jabar memiliki iklim investasi yang baik. Selain itu, proses perizinan berjalan optimal. "Kami sudah membuktikan bahwa iklim investasi di Jabar dan pelayanan sangat baik sekali," katanya. (hms)
0 Komentar