KEDIRI.SWARAWANITA NET.-Tasyakuran Hari Pahlawan 10 November 2021 di Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno diwarnai aksi dan kesepakatan bersama siap berjuang untuk bangsa dan Negara Kesatuaan Republik Indonesia. Kesepakatan tertulis dalam setiap lembar kertas kecil yang kemudian ditempelkan di dada dan diikrarkan bersama-sama.
Bukan hanya janji setia kepada bangsa dan NKRI, golongan tua yang terdiri dari tokoh lintas agama dan muda-mudi dari berbagai organisasi kepemudaan dan mahasiswa ini juga bersama-sama berjanji untuk mentirakati pemimpin bangsa dengan cara berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing serta berpuasa dari money potilik.
Menariknya usai semua telah berikarar, dipenghujung acara yang berlangsung hingga pukul 00.00 ini kemudian dilanjutkan dengan perenungan sejarak dan saat ditutup dengan lagu syukur. Dan pada saat semua bersama-sama melantunkan lagu itu hujan air mata semua pun mengangis tersedu-sedu.
"Sungguh ini malam yang istimewa bagi kami, tidak tahu kenapa tiba-tiba semua yang hadir meneteskan air mata, bahkan ada yang menangis tersedu-sedu," aku Trihandoko moderator sarasehan usai tasyakuran Hari Pahlawan di Situs Persada Soekarno Rabu, 10 November 2021.
"Mungkin karena kita semua bicara dengan rasa, bicara dengan kejujuran dan ketulusan," tambah aktifis pemuda ini.
Nampaknya panitia Hari Pahlawan cakap merangkai acara sedemikian rupa sehingga semua seolah terbawa dalam suasa masa lampau yang mengaharukan dan mampu menembus kalbu.
Terlebih didukung oleh pencahaan lampu yang redup, pementasan treatikal 10 November yang melibatkan semua penonton dan undangan, pemutaran film dokumenter yang memilukan serta doa dari lintas agama yang khusuk semua tersusun sedemikian rupa.
"Sejak dari awal, semua undangan dan peserta sebelum masuk lokasi dengan kesadaran dan keikhlasa diminta menulikan kata-kata motivasi "Saya pejuang bangsa dan NKRI" yang kemudian ditempelkan di dada dan di ikrarkan. Jadi kesadaran awal ini menjadi kunci sebelum mengikuti serangkian acara,' terang Kushartono Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno.
Menurut Kus, metode ini namanya Neuro Linguistic Programming (NLP), tehnic penggunaan bahasa yang bisa mempengaruhi pikiran bawah sadar.
"Sebenarnya ini kalau dalam filosofi jawa istilahnya asno kinaryo jopo artinya bahwa ucapan kita adalau doa. Maka jika kata-kata ini kita ucapkan dengan ketulusan dan kesungguhan degan berhadap Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dampaknya akan luar biasa," ujarnya Pria yang juga anggota Tim Karakter Bangsa yang baru-baru ini mendapat penghargaan dari Kapolri.
"Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan keinginan luhur ini adalah kunci sebagaimana disebutkan dalam Pembukaan UUD NRI 1945. Jadi bagi kita yang sadar ini teory luar biasa dalam konsep kita bernegara," tambah Kus.
Kus pun berharap semua janji dan tangisan itu akan terus membekas sehingga benar-benar ada perubahan pada masing-masing anak bangsa demi turut membantu program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Indonesia Raya itu kuncinya pada bangunlah jiwanya bangunlah badannya. Berjuang sekuat tenaga senantiasa berharap Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa," pungkas Ketua Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia DPC Kab/Kota Kediri ini.*
0 Komentar