Gerpis Gunakan Teknik Padi Salibu, Gerpis Klaim Bisa Panen Berkali-kali


KAB BANDUNG.SWARAWANITA NET.-Gerakan Pilhan Sunda (Gerpis) menggelar acara seremonial atas hasil panen dari sawah yang digarapnya. Acara seremonial ini diselenggarakan di Kolam Renang Islam Ciherang Indah, Jalan Raya Soreang Banjaran, Kabupaten Bandung, Minggu (28/11/2021).


Ketua Gerpis, Andri Perkasa Kantraprawira mengatakan, jajaran petani Gerpis menggunakan teknik padi salibu sehingga bisa panen berkali-kali.

"Kami menggunakan teknik salibu, yaitu padi tanpa tandur, jadi bisa berkali kali panen dari sekali tanam," ujarnya.

Andri menjelaskan, teknik salibu ini bukanlah teknik baru di kalangan masyarakat Sunda dalam hal bertani. Ia mengatakan, teknik tersebut sudah digunakan oleh para leluhur, khususnya masyarakat Sunda ketika bertani.


"Jadi ilmu teknik salibu ini bukanlah ilmu baru," kata Andri.Di sisi lain, Anggota DPD Jawa Barat periode 2019 - 2024 asal Sumedang, Dra. Ir. Hj. Eni Sumarni, M.Kes., mengungkapkan, teknik salibu layak diaplikasikan oleh petani-petani di Indonesia. Sebab, menurutnya, petani bisa semakin produktif dan hasil panennya pun bisa semakin bertambah.

"ini (padi salibu) bagus ya untuk digunakan oleh para petani di Indonesia, hasil panennya bisa meningkat jadi hasil jualnya juga bisa bertambah," kata Eni.


Teknik salibu adalah tanaman padi yang tumbuh lagi setelah batang sisa panen ditebas/dipangkas, tunas akan muncul dari buku yang ada didalam tanah tunas ini akan mengeluarkan akar baru sehingga suplai hara tidak lagi tergantung pada batang lama, tunas ini bisa membelah atau bertunas lagi seperti padi tanaman pindah biasa, inilah yang membuat pertumbuhan dan produksinya sama atau lebih tinggi dibanding tanaman pertama (ibunya).

Dari Balitbang Pertanian, manfaat teknik padi salibu antara lain, dapat meningkatkan produktivitas hasi lahan, 3-6 ton/ha melalui peningkatan Indeks Panen (IP) (0,5 - 1 panen/tahun).

Teknik ini juga dapat menekan biaya upah kerja usaha tani sekitar 45 persen dibanding budidaya tanam pindah karena pada padi salibu tidak mengeluarkan biaya pengelolaan tanah, biaya benih, pesemaian, dan upah tanam.

 (Agus Muhtar)

Posting Komentar

0 Komentar