JAKARTA.SWARAWANITA NET.-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyebutkan secara tegas bahwa saat libur natal dan tahun baru 2021-2022, pemerintah akan memberlakukan kebijakan PPKM level 3. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi lonjakan kasus baru dan memastikan kepulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di sektor parekraf dapat terus berkelanjutan.
Belajar
dari pengalaman tahun lalu, PPKM level 3 saat libur natal dan tahun baru
diambil sebagai langkah preventif. Dimana tingkat mobilitas meningkat
secara signifikan, sehingga memberikan dampak pada kenaikan penularan
COVID-19 hampir dua kali lipat. Walaupun langkah-langkah mitigasi tetap
dilakukan, pemerintah akan bertindak secara tegas untuk memastikan bawah
kasus COVID-19 saat nataru dapat terkendali dan masih tetap dalam
keadaan rendah.
“Permintaan
dari Presiden pada saat rapat terbatas tadi bahwa seluruh jajaran
pemerintah, baik pusat maupun daerah adalah satu frekuensi dan satu
narasi. Penanganan COVID-19 harus menjadi prioritas utama. Oleh karena
itu, kami sedang memfinalkan kebijakan PPKM level tiga. Dalam satu
minggu akan dikeluarkan keputusan mengenai hal ini, yang akan disusul
dengan penerbitan Inmendagri, setelah itu Kemenparekraf akan mengelurkan
surat edaran yang ditujukan kepada unsur pentahelix untuk mendukung
langkah tersebut,” jelas Menparekraf Sandiaga, saat Weekly Press
Briefing, di Gedung Sapta Pesona lt.2, Jakarta, Senin (22/11/2021) sore.
Menparekraf
Sandiaga menambahkan kebijakan penerapan PPKM level 3 ini bukan
melarang, melainkan membatasi izin operasional atau aktivitas usaha,
baik destinasi wisata maupun sentra ekonomi kreatif, dari aspek waktu
operasional, kapasitas pengunjung, dan penerapan protokol kesehatan
secara ketat pada saat perayaan natal dan tahun baru 2021-2022.
“Menurut
data yang kami terima dan juga dibahas tadi dalam rapat terbatas bahwa
tingkat kepatuhan protokol kesehatan dan kepatuhan pengisian aplikasi
PeduliLindungi semakin menurun, jadi ini perlu kita tingkatkan dan
perketat lagi. We cannot afford mistake,” ujarnya.
Lalu,
berkaitan dengan pembukaan Bali dan Kepulauan Riau. Menparekraf
menyampaikan sejauh ini memang belum ada wisatawan mancanegara yang tiba
di Bali dengan penerbangan langsung. Untuk itu, pemerintah terus
mengevaluasi kebijakan yang telah dikeluarkan, baik kebijakan visa,
ketentuan direct flight, serta karantina. Dan juga memantau situasi dari
negara pasar potensial seperti Australia.
“Karena
Australia ini merupakan pasar wisatawan mancanegara terbesar, khususnya
untuk Bali. Jadi akan segera kita putuskan setelah melakukan evaluasi
dengan tim, baik itu mekanisme karantina dengan sistem bubble atau
sistem non karantina tapi mengharuskan pelaku perjalanan internasional
sudah tervaksin dosis lengkap,” kata Sandiaga.
Selain
itu, permintaan dari paasar India untuk wisatawan berkunjung ke
Indonesia pada November - Desember 2021 sebenarnya sudah cukup banyak.
Pihak maskapai dan industri pariwisata Indonesia pun sudah bekerja sama
membentuk paket wisata untuk wisman asal India, termasuk di dalamnya
mekanisme tiga hari karantina bagi yang telah menerima vaksin dosis
lengkap.
Menparekraf
menjelaskan bahwa Kemenparekraf melalui Deputi Bidang Pemasaran telah
melakukan rapat dengan Duta Besar India di Jakarta, yang difasilitasi
oleh Kemenlu. Berkaitan izin penerbangan dengan tujuan pariwisata
diperlukan Mutual Recognition Arrangement (MRA) antara India dan
Indonesia dalam bentuk MoU.
Setelah
MRA disepakati oleh kedua negara, secara teknis aplikasi tracing dan
tracking melalui PeduliLindungi ke dua negara akan dihubungkan, sehingga
wisman dapat dipantau dari mulai keberangkatan hingga kembali lagi ke
negaranya.
Menparekraf
pun berharap hal tersebut bisa segera disepakati. Untuk saat ini draft
MRA sudah disusun oleh Kemenlu dan sedang di evaluasi oleh Kemenkes.
Sementara
untuk Kepulauan Riau, hingga 12 November 2021 tercatat ada 159 wisatawan
mancanegara masuk ke Kepulauan Riau melalui pintu Batam.
“Ini
adalah fase kebangkitan ekonomi. Harapannya kuartal keempat akan
meningkat dan menjadi tinggal landas di 2022 untuk pembukaan kembali
sektor parekraf yang akan menciptakan lapangan kerja antara 10 sampai 20
persen kedepan,” ujar Menparekraf.
Pada
kesempatan itu, Menparekraf juga turut mengapresiasi seluruh pihak
penyelenggara yang terlibat dalam perhelatan World Super Bike yang
berlangsung di Mandalika. Tentunya dari ajang tersebut ada beberapa hal
yang menjadi evaluasi dan perlu diperbaiki kedepannya untuk menyambut
MotoGp.
“Sekarang
kami sudah menunjuk tim evaluasi yang akan mengidentifikasi hal apa saja
yang harus diperbaiki agar persiapan untuk MotoGp tahun depan lebih
baik lagi,” kata Sandi.
Cecep Rukendi
Plt. Kepala Biro Komunikasi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Plt. Kepala Biro Komunikasi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Akan
tetapi ada hal-hal yang harus disepakati oleh pihak Indonesia dan India
terkait dengan dibukanya kembali border international untuk wisatawan
kedua negara ini.
0 Komentar