Unik, Hari Pahlawan Ajak Penonton dan Undangan Tiarap dan Cium Tanah Air.


KEDIRI.SWARAWANITA NET.-Ada-ada saja usaha untuk menhargai jasa-jasa Pahlawan yang telah bersusah payah mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panitia penyelenggara tasyakuran Hari Pahlawan di Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Kediri Ds. Pojok Kec. Wates Kab. Kediri mewajibkan semua undangan dan penonton serentak untuk tiarap dan mencium tanah.  Inilah agenda yang akan dilaksanakan nanti malam Selasa, 09 November 2021.

Penciuman bumi pertiwi ini dilakukan seiring pembacaan ultimatum ancaman Sekutu yang dengan sombongnya meminta  kepada segenap rakyat Indonesia di Surabaya untuk bertekuk lutut, menyerahkan senjata sembari mengangkat tangan dan mengibarkan bendera putih.

Pembacaan ultimatum ini merupakan bagian dari  treatikal yang digelar dalam tasyakuran malam itu. Dan untungnya  Sanggar Sasono Pandji Saputro tempat treatikal ini berlantai keramik jadi semua tidak segan untuk tiarap.

"Ini penting dan agenda ini sudah disepakati dalam musyarah pengurus. Tujuanya agar kita tidak hanya menonton tapi sedikit banyak bisa merasakan betapa pada waktu itu bangsa kita direndahkan, diancam-ancam oleh Sekutu," aku Lukito Sudiarto Sekrataris Panitia.

Menurut Lukito, berdasarkan teory William Glasser  belajar dengan melihat hanya mampu menyerap 20 persen, tapi belajar dengan melakukan akan mampu menyerap 70 persen.

"Jadi ini bagian dari proses belajar bersama agar kita bisa lebih riil merasakan. Karena rasa ini penting bukan sekedar pengetahuan dan pemahaman," tandas Lukito.

Sebelumnya, saat hendak memasuki lokasi acara semua undangan dan  penonton juga diwajibkan menuliskan kata-kata motivasi diri dengan keyakinan dan kesadaran jiwa bahwa "Asmo kinaryo jopo" ucapan/kata itu adalah doa. Kata yang dituliskan adalah "Saya wajib menjadi pejuang bangsa dan NKRI". Setelah ditulis kemudian ditempelkan didada dan ikrarkan.

Kemudian setelah merasakan semua yang hadir diajak untuk berdoa bersama menurut agama dan keyakinan, baru kemudian membangun wawasan dengan berdiskusi bersama.

"Jadi semua ini merupakan rangkaian agar jiwa, hati dan pikiran kita terdidik. Bagi kami ini merupakan bagaian dari pendidikan karakter bangsa. Semoga Allah Tuhan Yang Maha Kuasa melimpahkan Berkat Rahmatnya. Hingga kita bisa insaf dan sadar bisa menjadi bangsa yang besar bukan bangsa kecil dengan  menghargai dan berusaha sekecil apapun bisa meneruskan perjuangan para pahlawan,"papar Kushartono Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Kediri.

 "Sebagaana pesan Presiden Soekarno bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa-jasa pahlawannya," pungkas Kus yang juga Ketua Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia DPC Kab/Kota Kediri.*

Posting Komentar

0 Komentar