Empat Tahun Perpres 15/2018, Menkomarves Tinjau Capaian Program Citarum Harum


Bandung.Swara Wanita Net.-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan akan meninjau progres pelaksanaan program Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum (PPK DAS Citarum), Selasa (15/3/2022).

Diagendakan, Luhut akan meninjau lokasi IPAL Bojongsoang, Kolam Retensi Andir, dan Waduk Jatiluhur guna meninjau keramba jaring apung (KJA) dan eceng gondok. Kegiatan diperkirakan mulai 08.45 hingga 11.45.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat sekaligus Ketua Harian Sekretariat PPK DAS Citarum Prima Mayaningtias mengatakan, kunjungan Menkomarves bersamaan dengan momentum 4 tahun terbitnya Perpres Nomor 15 Tahun 2018  tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum yang ditetapkan presiden tanggal 14 Maret 2018 lalu.

Pada tahun keempat ini, kata Prima, berdasarkan hasil evaluasi 2022 Sungai Citarum berada di level cemar ringan. Sementara di akhir program Citarum Harum pada 2025 mendatang kualitas air Sungai Citarum diharapkan mencapai mutu air kelas II dengan Indeks Kualitas Air (IKA) 60 poin.

Untuk diketahui di awal program pada 2018 IKA Citarum 33,43 termasuk cemar berat dan sejak 2020-2021 IKA Citarum (50-55) atau cemar ringan.

"IKA tersebut dicapai atas 12 program prioritas Citarum Harum," kata Prima, Senin (14/1/2022).

Adapun ke-12 program Citarum Harum yaitu penanganan lahan kritis, penanganan limbah industri, penanganan limbah peternakan, penanganan air limbah domestik, pengelolaan sampah, pengendalian pemanfaatan ruang, pengelolaan sumber daya air dan pariwisata, penanganan keramba jaring apung, penegakan hukum, edukasi dan permberdayaan masyarakat, pengelolaan data informasi dan hubungan masyarakat, serta pengembangan penelitian.

Menurut Prima, Menkomarves akan meninjau instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) Bojong Soang kaitannya dengan penanganan limbah domestik atau rumah tangga di Kota Bandung.

Dikutip dari pambdg.co.id Instalasi  Pengolahan  Air  Limbah  Bojongsoang  mulai  beroperasi tahun 1992, dengan sistem Kolam  Stabilisasi Instalasi  ini mempunyai luas  area  85 hektare, terletak  di antara  dua desa yaitu Desa Bojongsoang dan Desa Bojongsari  yang berlokasi di Kecamatan Bojongsoang  Kabupaten  Bandung.

IPAL Bojongsoang berfungsi untuk mengolah air limbah rumah tangga dari Kota Bandung yang bertujuan untuk menurunkan  tingkat pencemaran sungai-sungai di Kota Bandung, di samping membantu mengurangi beban pencemar yang masuk ke sungai  Citarum.

Jenis buangan rumah tangga yang diolah pada IPAL Bojongsoang adalah  air limbah  yang berasal  dari  kamar mandi,  dapur  dan  pencucian. Limbah industri  tidak  dapat diolah  pada  instalasi  pengolahan  ini.  Sumber  limbah rumah tangga (limbah domestik ) yang masuk ke IPAL  Bojongsoang  dapat  juga  berasal  dari  hotel, restoran, mall,  sekolah, rumah sakit , perkantoran dan sejenisnya.

"Di sana, Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana akan menjelaskan kondisi terkini IPAL Bojongsoang,"ucapnya.

Kemudian, kata Prima, Menkomarves akan meninjau langsung Kolam Retensi Andir yang saat ini sudah beroperasi. Di sana Wakil Menteri PUPR akan menerangkan progres Kolam Retensi Andir yang telah rampung dibangun BBWS Citarum sejak akhir 2021 lalu.

Untuk diketahui, Kolam Retensi Andir dirancang untuk mampu menampung genangan banjir sebanyak kurang lebih 137 ribu meter kubik. Banjir yang biasa menggenangi wilayah Dayeuhkolot dan Baleendah nantinya bisa diserap oleh kolam retensi, dan bisa dipompa kembali ke sungai setelah normal.

Kolam retensi Andir akan dibangun di lahan seluas 4,85 hektare dengan luas daerah tangkapan air (catchment area) 148,78 hektare, luas genangan 2,75 hektare, serta volume tampungan hingga 137,500 meter kubik.

Terakhir, kata Prima, Menkomarves akan mengunjungi kawasan Waduk Jatiluhur Purwakarta. Salah satunya meninjau pengolahan limbah di pabrik tektil. Lalu memantau kondisi KJA dan eceng gondok di sana.

"Nanti Pak Gubernur dalam hal ini, Komandan Satgas Citarum Harum akan memaparkan perkembangan Sungai Citarum dan capaian program Citarum Harum kemudian disambung dengan penjelasan dari WaDansatgas Citarum bidang ekosistem yang juga Pangadam III/Siliwangi serta penjelasan PJT II sebagai pengelola Waduk Jatiluhur," tuturnya.(hms)
 

Posting Komentar

0 Komentar