Bandung.Swara Wanita Net.-
Oleh
Daddy Rohanady
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat
Kesan umum yang kerap timbul tentang rumah sakit umum daerah (RSUD), antara lain, adalah pelayanannya lambat dan kondisinya yang kumuh. Kesan itulah yang berusaha dipatahkan oleh manajemen RSUD Al-Ihsan.
RSUD Al-Ihsan adalah salah satu RSUD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. RSUD tersebut berada di Jalan Kiastramanggala, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. RSUD ini pada mulanya milik swasta, kemudian diambil alih oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Beberapa tahun belakangan ini manajemen melakukan pembenahan di sana sini. Kini Ruang Rawat Kelas III saja serasa Kelas I dan berpendingin udara (AC) pula. Kebersihannya pun sangat diperhatikan. Artinya, RSUD ini tidak lagi kumuh. Bahkan, Ruang Tunggu pun bersofa indah. Tempat pendaftaran poliklinik sudah komputerisasi. Jika kita akan berpindah lantai, selain ada lift, ada pula eskalator. Semua itu berfungsi dengan baik dan bersih.
RSUD Al-Ihsan sesungguhnya sudah didukung peralatan medis yang relatif canggih. Sebut saja misalnya, empat pelayanan unggulannya, yakni Cardiac Center, Cancer Center, Perimaternal Center, dan Stroke Center. Keempatnya sudah layak menjadi kebanggaan masyarakat Jabar karena siap memberi pelayanan maksimal.
Terlepas dari semua itu, RSUD Al-Ihsan ingin go internasional, tetapi mereka masih membutuhkan dukungan. Salah satunya adalah bangunan 8 lantai yang belum juga tuntas masalah hukumnya. Padahal, jika gedung tersebut dimanfaatkan secara optimal, diperkirakan dapat menampung lagi setidaknya 500 tempat tidur.
Jika ini terjadi, terwujudlah sebuah RSUD yang kapasitasnya hanya sedikit saja di bawah Rumah Sakit Hasan Sadikin. Jika itu terwujud, bearti masyarakat Jabar mempunyai dua rumah sakit istimewa. Dengan demikian, angka harapan hidupnya akan kian meningkat.
Semoga ini menjadi bukti bahwa negara hadir untuk memberikan pelayan prima kepada masyarakat di bidang pelayanan kesehatan. Semoga seluruh RSUD memiliki spirit seperti itu dan terus meningkatkan kualitas pelayanannya. Semoga pula kehadiran RSUD Al-Ihsan menjadi bukti amal ibadah mulia para insan kesehatan.
RSUD Al-Ihsan merupakan salah satu Badan Layana Usaha Daerah (BLUD). Untuk mewujudkan sustainabilitas di RSUD, dibutuhkan strategi yang komprehensif, adaptif, serta berbasis evident.
Ada lima langkah perbaikan yang dilakukan, yakni grand desain strategi, aspek learning &growth, aspek prospek bisnis, aspek customer, dan aspek keuangan.
Pada tahun 2022 road map-nya adalah Kendali Biaya, Pelayanan Prima, RSUD kelas A, Pelaksanaan central Stroke terpadu, Pelaksanaan central cancer, Pelaksanaan cardiac centre, Pengembangan AHS, Pemantapan Kerja sama jejaring dalam & luar negeri.
Lihat juga Road map 2023 yang terdiri dari Kendali Biaya, Pelayanan Prima, Optimalisasi RSUD Kelas A, SBU Central Kanker, SBU stroke terpadu, SBU Cardiac Center terpadu, Pengembangan lanjutan AHS, Optimalisasi Kerjasama Jejaring dalam & luar negeri. Itu semua menunjukkan bahwa RSUD Al-Ihsan memiliki semangat yang sangat tinggi untuk menjadi RSUD yang membanggakan Jabar.
Persepsi yang hendak diubah, andai semua terpenuhi, adalah tidak produktif, tidak efisien, selalu rugi, rendah kualitas serta miskin inovasi dan kreativitas. Memang untuk mewujudkannya tidaklah mudah. Manajemen harus mengubah gaya birokrasi menjadi gaya kewirausahaan, fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan, berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, menerapkan praktek bisnis yang sehat. Dengan kata lain, harus diterapkansistem manajemen yang baik, transparan, dan akuntabel.
Berdasarkan Permendagri Nomor 9 tahun 2018, diatur soal kemandirian pengelolaan BLUD. BLUD diharapkan fleksibel/mandiri dalam hal kelembagaan, SDM, maupun keuangan. Dalam hal keuangan, misalnya, BLUD diharapkan memiliki sustainabilitas pendapatan dan belanja. Dengan demikian, barulah RSUD ini pada akhirnya akan mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Sebagai gambaran, RSUD Al-Ihsan memiliki 1.120 karyawan dengan rasio medis : non medis 76% : 24%. Dari jumlah karyawan yang ada tersebut ASN 5%, non-ASN 95%. Total tempat tidur 500 dengan komposisi ruang perawatan Kelas 3 = 75%, Kelas 2= 10%, Kelas 1 = 10%, dan VIP = 5%. Hingga saat ini ada 27 instalasi, 31 Poliklinik BPJS, 17 Poliklinik Eksekutif, 52 ICU/ICCU/NICU, 9 kamar operasi, dan 46 unit hemodialisa.Semoga dengan kondisinya tersebut, RSUD Al-Ihsan dapat mewujudkan kontribusi nyata dalam memberi pelayanan prima kepada masyarakat Jawa Barat. Dengan demikian, Jawa Barat dapat mewujudkan visi-misi Jabar Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi.
0 Komentar