Bagaimanakah Ekonomi Dunia Bulan Juni-Desember 2022 Pasca Inflasi AS 8,3 %


Bandung.Swara Wanita Net.-
 

Oleh Jeremy Huang Wijaya

         Berita mengejutkan di pertengahan Mei 2022 Inflasi Amerika Sebesar 8,3 Persen.
       Dikutip dari Kompas 12 Mei 2022. Nasdaq Composite mencatat penurunan tertinggi, yakni 3,18 persen dan ditutup pada level 11.364,24. Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga turun 326,63 poin atau 1,02 persen, menjadi 31.834,11, dan S&P 500 tergelincir 1,65 persen dan ditutup pada level 3.935,18.

“Semua orang menginginkan penurunan harga energi, makanan, dan biaya tenaga kerja, tetapi pada saat yang sama, mekanisme untuk mendapatkan hal itu, adalah dengan menaikkan suku bunga,” kata Susan Schmidt dari Aviva Investors mengutip CNBC.
        Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street berakhir merah pada perdagangan, Rabu (11/5/2022) waktu setempat. Penurunan terjadi setelah pengumuman kenaikan inflasi AS sepanjang April 2022 sebesar 8,3 persen.

Nasdaq Composite mencatat penurunan tertinggi, yakni 3,18 persen dan ditutup pada level 11.364,24. Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga turun 326,63 poin atau 1,02 persen, menjadi 31.834,11, dan S&P 500 tergelincir 1,65 persen dan ditutup pada level 3.935,18.

“Semua orang menginginkan penurunan harga energi, makanan, dan biaya tenaga kerja, tetapi pada saat yang sama, mekanisme untuk mendapatkan hal itu, adalah dengan menaikkan suku bunga,” kata Susan Schmidt dari Aviva Investors mengutip CNBC.
         Mengutip CNBC, kenaikan inflasi AS disebabkan oleh kenaikan harga barang kebutuhan konsumen, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat meningkat 8,3 persen dari tahun lalu. Namun lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, 8,5 persen.

Sementara itu, inflasi inti sebesar 0,6 persen, naik dibandingkan periode Maret 2022 sebesar 6,2 persen. Adapun kontributor penyumbang inflasi AS diantaranya harga makanan, tempat tinggal, tiket pesawat, dan harga kendaraan.
Tarif maskapai penerbangan terus naik karena semakin banyak orang yang melakukan perjalanan udara di tengah meningkatnya perjalanan bisnis dan liburan. Harga tiket pesawat naik 18,6 persen pada bulan April, dan dibandingkan dengan tahun lalu melonjak 33,3 persen.

Penjualan mobil juga termasuk penyumbang inflasi AS terbesar karena masalah rantai pasokan, terutama dengan semikonduktor yang penting untuk sistem operasi kendaraan. Harga kendaraan bekas turun 0,4 persen pada bulan April, dan harga kendaraan baru naik 1,1 persen. Secara tahunan harga kendaraan bekas naik 22,7 persen dan kendaraan baru naik 13,2 persen.

Pada bulan April kenaikan harga juga terjadi pada beberapa bahan pangan, seperti harga ayam yang naik 3,4 persen, dan harga telur yang melonjak 10,3 persen. Sementara itu, harga bacon juga naik 2,5 persen, sereal 2,4 persen. Namun, harga ham turun 1,8 persen.

Inflasi telah menjadi satu-satunya ancaman terbesar bagi pemulihan ekonomi, usai pandemi Covid-19. Kenaikan harga menjadi masalah tersendiri, dan kini merambah ke luar area pokok, seperti biaya perumahan, hingga penjualan mobil.
        Tanpa disadari saat ini daya beli masyarakat semakin turun, akibat pandemi dan Perang Rusia Ukraina apalagi beberapa waktu yang lalu Awal April Shang Hai China Lock Down akibat Omicron sehingga perdagangan di Shang Hai Berhenti membawa dampak bagi perdagangan dunia, mengakibatkan inflasi dunia. Saat ini banyak pedagang dan pengusaha yang "bobok celengan" artinya menjual asset harta mereka untul dapat "menghidupi" dan menjalankan roda Usaha Toko dan perusahaan mereka. PPN 11 Persen membuat beban yang dipikul pengusaha dan pedagang bertambah berat karena adanya inflasi dunia, otomatis pengusaha dan pedagang menaikkan barang sehingga daya beli masyarakat akan semakin turun.
     Dikutip dari Kompas 25 April 2022 berdasarkan Survey yang diselenggarakan Charta Politika menunjukkan, mayoritas publik menganggap ekonomi Indonesia berada dalam kondisi yang buruk saat survei dilaksanakan pada 10-17 April 2022.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, jumlah responden yang menganggap kondisi ekonomi Indonesia memburuk pun bertambah dibandingkan survei terakhir pada Februari 2022.

"Kalau kita lihat memang terjadi penurunan dari penilaian baik terhadap kondisi ekonomi dan terjadi kenaikan dalam penilaian buruk terhadap kondisi ekonomi," kata Yunarto, Senin (25/4/2022).
          Survei menunjukkan, jumlah responden yang menganggap kondisi ekonomi baik berkurang dari 35,8 persen pada Februari 2022 menjadi 28,7 persen pada April 2022.

Sementara, responden yang menilai kondisi ekonomi buruk bertambah dari 52,4 persen menjadi 56,4 persen pada kurun waktu yang sama.
      Dikutip dari Kompas 26 April 2022 Hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) memperlihatkan, mayoritas masyarakat menilai kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia buruk.

Berdasarkan temuan survei, 2,1 persen responden menganggap pemberantasan korupsi sangat baik dan 26 persen baik.

Kemudian, 28,5 persen sedang, 31,7 persen buruk, 6,1 persen sangat buruk, dan 5,6 persen tidak tahu dan tidak jawab.

“Soal pemberantasan korupsi, mereka yang mengatakan kondisi pemberantasan korupsi buruk atau sangat buruk lebih banyak ketimbang yang mengatakan baik atau sangat baik,” kata Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers, Selasa (26/4/2022).
       Berdasarkan data diatas berharap pemerintah dapat aktif berantas dugaan korupsi, KPK mengaktifkan kembali OTT, pemberantasan korupsi harus di aktifkan, mengurangi PPN, dan mengurangi jenis jenis pajak supaya roda perekonomian dapat berputar dan berjalan kembali.

Posting Komentar

0 Komentar