Bandung.Swara Wanita Net.-DPRD Provinsi Jawa Barat telah membahas APBD Perubahan Tahun 2022 bersama Mitra Kerja Komisi IV.
Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Nia Purnakania menuturkan dengan telah disahkannya KUA-PPAS dalam rapat kerja dengan Mitra Komisi IV, maka sudah terlihat besaran anggaran serta program SKPD mana saja yang masuk Indikator Kinerja Utama (IKU) dari SKPD yang layak mendapatkan anggaran tambahan dari APBD Perubahan 2022 nantinya ujar Nia.
Lebih lanjut Politisi Perempuan PDI Perjuangan menuturkan bahwa Kami berharap seluruh SKPD mitra Komisi IV mendapat alokasi tambahan dalam APBD Perubahan 2022. Akan tetapi karena keterbatasan anggaran, Kami mendukung program yang benar-benar masuk program Indikator Kinerja Utama (IKU) imbuhnya.
Lebih lanjut Nia menegaskan untuk mitra kerja Komisi IV, "Kami mendorong agar Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jawa Barat mendapat alokasi penambahan anggaran untuk penanganan Infrastruktur Irigasi" ucap Nia.
Kerusakan irigasi tentunya sangat berdampak terhadap hasil panen, karena bisa merusak puluhan bahkan ratusan hektar sawah bisa gagal panen, hal ini sangat merugikan para petani.
Legislator PDI Perjuangan Dapil Jabar II (Kabupaten Bandung) mengungkapkan Apabila Petani melakukan cocok tanam dalam setahun 3 kali, namun karena jaringan irigasi rusak hanya dapat dilakukan 1 kali dalam setahun (pola tadah hujan).Untuk itu, Komisi IV mendorong agar APBD Perubahan bagi Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jawa Barat mendapatkan tambahan anggaran Harap Nia.
Saat Komisi IV melaksanakan kunjungan kerja ke beberapa irigasi di bawah kewenangan Dinas Sumber Daya Air (SDA) , Kami banyak menemukan kondisi Irigasi yang mengalami kerusakan.serta melakukan monitoring di Kabupaten Indramayu yaitu kegiatan pembangunan irigasi UPTD PSDA Wilayah Sungai (WS) Cimanuk Cisanggarung Tahun Anggaran 2022.
Monitoring ini terkait pada kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem Irigasi Primer dan Sekunder pada daerah irigasi yang luasnya 1000 Ha – 3000 Ha serta irigasi lintas daerah kabupaten/kota tandas Nia.
Hal tersebut tidak lepas dari sangat vitalnya peran sungai ini untuk kebutuhan masyarakat yang berada di Kabupaten Indramayu, seperti untuk pengairan persawahan yang selama ini bergantung pada sungai tersebut.
“Jadi kita harus terus awasi dan monitoring terus supaya pembangunan irigasi ini cepat dan selesai tepat waktu agar masyarakat bisa memanfaatkan irigasi tersebut lagi,” Pungkas Nia Purnakania.
0 Komentar