Bandung.Swara Wanita Net.-Sekertaris DPD PDI PERJUANGAN Ir Ketut Sustiawan Bandung menegaskan, semua lembaga pendidikan baik sekolah, pesantren, pendidikan tinggi dan lainnya harus terbebas dari kampanye politik. Jika tujuannya ingin mencerdaskan pemilih pemula, maka bisa dilakukan pendidikan pemilih, itu pun sifatnya harus netral dan tidak ada aspek politik praktis.
“Sebaiknya di lembaga pendidikan tidak dijadikan area kampanye untuk menghindari agar konsentrasi para pelajar tidak terganggu meskipun mengundang Orang Tua Murid Dengan menggunakan Kop Surat Lembaga Pendidikan. Terutama jika ada efek negatif dari kampanye. Juga untuk menghindari praktek politik praktis yang bisa dimanfaatkan dengan berbagai cara,” tegas Ir Ketut Sustiawan yang juga menjabat sebagai Sekertaris DPD PDI PERJUANGAN Bandung saat dihubungi Swara Wanita Jumat (07/10).
Pendidikan pemilih tersebut, dia melanjutkan, bukan dilakukan oleh partai politik atau partisan walaupun dengan alasan mensosialisasikan Program Pemerintah (PIP). Sebaiknya pendidikan politik di lembaga pendidikan dilakukan oleh pakar dan lembaga penggiat politik yang independen.
“Kita boleh bersuara dan turut serta dalam pesta demokrasi di negara Indonesia, tapi yang harus selalu dipegang adalah netralitas,” ungkap Ketut.
Dia juga mengimbau agar semua Kepala sekolah Negri maupun Swasta untuk selalu menjaga netralitas. Meskipun tidak semua kepala Sekolah Apalagi berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), namun semua kepala sekolah maupun Tenaga pendidik harus tetap menjunjung netralitas tersebut.
Untuk itu, kata Ketut, Kita harus memiliki peran untuk mengingatkan bagaimana netralitas itu dibangun di lingkungan akademik. Karena bagaimanapun kita harus tegas bersikap bagaimana perguruan tinggi itu tidak dicampuradukkan dengan politik praktis. (dik)
0 Komentar