ditahun 2023 masih ada krisis?
Masa
suram' inflasi tinggi belum mereda di Eropa. Jerman, negara dengan
ekonomi terbesar di kawasan tersebut, mencatatkan inflasi sebesar 10%
pada September 2022 secara tahunan (year-on-year/yoy).
Inflasi tersebut menjadi yang tertinggi sejak 1951 yang kala itu sempat mencatatkan angka 11% yoy.
Berdasarkan
data awal dari Kantor Statistik Federal Jerman, inflasi tersebut naik
tajam dari bulan sebelumnya sebesar 7,9% yoy. Bahkan, melampaui
ekspektasi para ekonom yang meramalkan angka 9,4% yoy.
Badai
inflasi masih belum mereda di Eropa. Terbaru, Belgia mencatatkan rekor
inflasi sebesar 11,27% pada September 2022 secara tahunan
(year-on-year/yoy).
Berdasarkan data yang dirilis Statistics Belgium,
Kamis (29/9/2022), inflasi tersebut naik dari 9,94% yoy pada Agustus
2022. Bahkan, catatan itu pun menjadi yang tertinggi sejak Agustus 1975.
Seluruh komponen pembentuk inflasi kompak melonjak. Harga perumahan dan utilitas naik 31,51%.
Berbanding
terbalik dengan Belgia, inflasi Spanyol pada September 2022, yang
diumumkan juga pada hari ini, tercatat sebesar 9% yoy atau turun lebih
dari satu poin persentase dari bulan sebelumnya sebesar 10,5% yoy.
Berdasarkan
data yang dirilis National Statistics Institute (INE), inflasi tersebut
juga menjadi yang terendah sejak Mei dan lebih rendah dari proyeksi
10,1% oleh analis yang disurvei Reuters.
Adapun, inflasi inti,
yang tidak termasuk harga bergejolak untuk makanan segar dan energi,
tercatat sebesar 6,2% yoy pada September 2022, turun dari 6,4% yoy pada
Agustus 2022.
Katalis negatif di pasar global bertambah ketika
perkumpulan negara-negara produsen minyak mentah dunia yang tergabung
dalam OPEC+ telah menyetujui untuk memangkas produksi 2 juta barel per
hari yang akan dimulai pada November 2022. Pemangkasan produksi tersebut
menjadi yang terbesar sejak 2020. Langkah ini tentunya akan membatasi
pasokan minyak mentah di pasar yang memang sudah ketat.
Produksi
yang lebih sedikit tersebut diprediksikan akan memulihkan harga minyak
mentah dunia yang sempat drop ke US$ 90 dari US$ 120 pada tiga bulan
yang lalu. Langkah tersebut mencerminkan keinginan negara-negara
penghasil minyak mentah untuk membendung penurunan harga global
baru-baru ini, dengan membatasi pasokan minyak mentah sehingga harga
akan tetap tinggi.
Setelahnya, harga minyak mentah jenis Brent
naik 1,7% ke US$ 93,37 per barel dan menjadi posisi tertinggi sejak 15
September 2022. Sedangkan jenis light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) melesat 1,4% ke US$ 87,76 per barel dibandingkan dengan harga di
perdagangan sebelumnya.
Rencana Jerman untuk menarik pinjaman dengan jumlah jumbo memicu kekhawatiran dari negara-negara Eropa lainnya. Hal ini lantaran ekonomi wilayah ini masih terjebak dalam krisis. Dilansir Bloomberg pada Selasa (4/10/2022), pemerintah Jerman meluncurkan rencana penarikan pinjaman senilai 200 miliar euro (US$196 miliar) pekan lalu yang bertujuan untuk melindungi perusahaan dan rumah tangga dari lonjakan harga energi. Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan rencana tersebut, yang termasuk pembatasan harga gas, akan menjadi payung pelindung besar atas ekonomi terbesar di Eropa ini
Kementerian
Luar Negeri Rusia mengatakan pada Selasa (6/9/2022) bahwa Amerika
Serikat (AS) lah yang telah menimbulkan krisis pasokan gas Eropa dengan
mendorong para pemimpin Eropa ke langkah "bunuh diri", memotong kerja
sama ekonomi dan energi dengan Moskwa.
Eropa sedang menghadapi
krisis pasokan gas terburuk yang pernah ada, dengan harga energi
melonjak setelah Rusia mengurangi aliran gas ke barat.
Ketika
ditanya apa yang perlu terjadi agar Nord Stream 1 mulai memompa lagi,
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan,
"Dengar, Anda bertanya kepada saya pertanyaan yang bahkan anak-anak tahu
jawabannya: mereka yang memulai ini harus menyelesaikan ini"
Dan
mungkin desember 2022 akan meningkat bertambah tinggi krisis dan
inflasi di Eropa dan Amerika akan berdampak ke negara negara Asia.
Méiyǒu xīwàng shí bùyào juéwàng, shàngdì huì dǎkāi xīwàng artinya jangan takut disaat tiada harapan, Tuhan membuka harapan. (Jeremy Huang Wijaya)
0 Komentar