Kediri.Swara Wanita Net.-Kyai Moch Muchtar Mu’thi Pemrakarsa Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan mengajak kepada semuanya warga negara untuk kembali kepada jati diri bangsa Indonesia. Ajakan ini disampaikan dalam pitutur luhur tasyakuran Hari Pahlawan di Balai Pemuda Surabaya, Rabu 09 November 2022.
Acara yang dihadiri para tokoh lintas agama ini juga dilaksanakan doa bersama lintas agama yang mendoakan event dunia KKT G-20 agar perhelatan G-20 ni bisa berjalan selamat dan sukses mengingat pada saat yang bersamaan telah terjadi perang Rusia dan Ukraina.
Hadir para pemuka agama. Romo Kyai Moch Muchar Mu’thi (Islam), Romo Banthe Nyana Sila (Buddha), Romo Pinandita Salam Raharjo (Hindu), Romo Wismu Sugiman (Katolik), Eyang Jati Kusumo (Budayawan dan Tokoh Nasional), Pendeta Simanungkalit (Protestan), Ki Purbo dan Ki Bukori (Penghayat Kepercayaan) dan Pendeta Isa Rachmadi (Protestan).
“Kita berdoa untuk sukses KTT G-20 dan perdamaian dunia. Kita ini cinta damai, tapi seperti kata Soekarno lebih cinta kemerdekaan,” ujar Moch Sholeh kepada Media. Rabu, 09 November 2022.
Dalam paparannya, pemrakarsa PCTA Indonesia, Kyai Moch Muchtar Mu’thi mengatakan bahwa kita harus kembali ke jati diri bangsa Indonesia jika tidak Indonesia akan hanya tinggal nama.
“Bahaya terbesar yang mengancam Indonesia bukanlah bahaya gunung meletus, tanah longsor, stunami akan tetapi bahaya terbesar adalah terkikisnya jati diri Bangsa Indonesia. Tanpa jatidiri bangsa Indonesia hanya akan tinggal nama,” terang Kyai yang juga Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah ini.
Menurut Kyai sepuh 95 th ini, jati diri itu ghoib, tidak bisa ditangkap oleh panca Indra dhohir, tetapi bisa dilihat dari penampakan ya dalam berbagai macam.
“Sumpah Pemuda juga penampakan jati diri Bangsa Indonesia,Lagu Indonesia Raya adalah penampakan jati diri Bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan rakyat Indonesia, Pembukaan UUD 45 juga penampakan jati diri Bangsa Indonesia. Berdirinya NKRI juga penampakan jati diri Bangsa Indonesia, Hari Pahlawan tanggal 10 November juga penampakan jatidiri bnagsa Indonesia,” ujar Kyai sepuh ini.
Ditambahkan bahwa di dunia ini satu-satunya kota Pahlawan hanya ada di Surabaya.
Untuk itu kembalilah kepada jati diri bangsa Indonesia, kembalilah kepada jati diri bangsa Indonesia, kembalilah kepada jati diri bangsa Indonesia,” pungkas sang Kyai diulang hingga beberapa kali.*
0 Komentar