Bandung.Swara Wanita Net.-Jawa Barat jadi salah satu Provinsi yang selalu mengedepankan data dalam setiap pengambilan keputusannya. Lewat Jabar Data Viz Festival (JDVF), Pemdaprov Jabar menghadirkan serangkaian event visualisasi dan storytelling data selama sebulan penuh untuk warga dan para Aparatur Sipil Negara (ASN).
JDVF diselenggrakan Jabar Digital Service (JDS), unit kerja di bawah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Ferry Sofwan mengatakan, JDVF jadi salah satu bukti keseriusan Pemdaprov Jabar dalam membangun kultur masyarakat dan organisasi pemerintahan yang berbasis data.
“Kita percaya kalau teknologi, data science, dan sumber daya manusia adalah komponen dasar untuk membangun data-centric organization. Perhelatan akbar JDVF jadi upaya kita semua untuk menyebarkan ide literasi data yang dapat diterima oleh beragam segmen di masyarakat, sekaligus jadi media kita –para ASN– untuk memantaskan diri sebagai agent of change dalam memproduksi data-data berkualitas di Jawa Barat,” ujarnya.
Selaras dengan hal tersebut, guna mencetak talenta data baru di lingkungan Pemdaprov Jabar, pelatihan intensif soal data untuk ASN Negara turut digaungkan pada event JDVF.
Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah dalam paparannya menjelaskan, Diskominfo bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia mengajak lebih dari 100 ASN dari 40 perangkat daerah di Pempdarov Jabar mengikuti pelatihan intensif Jawara Data Camp.
Menurut Ika, Jawara Data Camp menguatkan peran masing-masing perangkat daerah untuk melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan visualisasi data.
"Jawara Data yang kami cetak dari setiap perangkat daerah akan memiliki skills di bidang data yang mampu bersaing secara global, membantu decision maker Jawa Barat di tingkat atas untuk merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran,” kata Ika.
Salah satu peserta, Yusrin Taufiqul Hakim ASN dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mengaku belajar banyak lewat materi yang disampaikan oleh data-tech talents Jabar Digital Service pada kegiatan Jawara Data Camp.
“Di Jawara Data Camp ini saya banyak sekali mendapatkan ilmu baru, seperti mengolah data, visualisasi data, cara menyajikan data melalui dasbor, termasuk belajar soal UI-nya," kata Yusrin.
Menurutnya, para mentor berasal dari kalangan milenial sehingga penyajian materinya menarik. "Pesertanya ada yang masih muda, ada yang udah senior. Ada juga yang kesulitan mengoperasikan berbagai tools-nya, tapi mentor dan fasilitatornya sangat sabar dan telaten. Materinya disajikan sederhana, bikin mudah dipahami semua kalangan,” ungkap Yusrin.
Media data yang digunakan turut beragam. Tak hanya dalam format excel yang cenderung monoton, peserta dikenalkan juga dengan Tableau Public, sebagai platform visualisasi data yang lebih menarik.
“Kami di sini belajar menyajikan data dengan format yang tidak monoton. Kalau biasanya data cuma disajikan dalam format excel, sekarang dapat disajikan dalam kemasan lebih menarik, kreatif, dan interaktif. Pelatihan seperti ini harus terus diadakan, untuk tingkatkan kemampuan kami dalam mengolah data, sehingga dapat mendorong produksi data dari setiap Perangkat Daerah menjadi lebih optimal,” kata Yusrin.
Warga pun Ikut Workshop
Tak hanya ASN, JDVF turut menyasar warga umum. Menurut Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah, lewat workshop visualisasi dan storytelling data, warga juga dapat mengembangkan minat dan motivasi di bidang visualisasi data dari para ahli.
“Warga bisa tahu cara membuat storyboard data dan dasbor data secara intens lewat workshop-workshop JDVF. Seluruh rangkaian event ini turut menggunakan data yang ada di Open Data Jabar, jadi peserta bisa paham cara membuat storytelling data, sekaligus mendapat gambaran bagaimana Tim Data di Jabar Digital Service memproduksi visualisasi data di Open Data Jabar,” ujar Ika.
Data Scientist di JDS Junio Matahelemual yang banyak terlibat dalam ragam proyek analisis data untuk kebijakan publik Pemdaprov Jabar mengisi workshop kedua JDVF ‘Bring the Power of Open Data for Storytelling’.
Sedangkan workshop pertama membahas pengenalan dan pemahaman dasar tentang perangkat visualisasi data oleh Gandes Goldestan, Tableau Public Ambassador dan Business Intelligence Analyst Jabar Digital Service.
Workshop ketiga membahas pembuatan dasbor data menggunakan platform Tableau Public diisi Herman Cokro, Lead Solution Engineer Tableau Salesforce dan Shinta Prima Astuti Business Intelligence Analyst dari Jabar Digital Service.
Selain workshop, warga pun mengikuti kompetisi visualisasi data dengan total hadiah puluhan juta rupiah. Data yang digunakan dalam kompetisi ini berasal dari dataset Open Data Jabar dengan topik sosial, ekonomi, pendidikan, infrastruktur, kemiskinan, kependudukan, kesehatan, dan lain-lain.
Ruang diskusi dan seminar untuk menyampaikan ide dan pengalaman dalam Big Data, Artificial Intelligence (AI), dan Data Science, termasuk aplikasinya turut digelar pada JDVF Talks dan Seminar, yang akan diselenggarakan pada 12–13 November 2022.
Penyelenggaraan Workshop JDVF 2022 telah sukses menghimpun partisipasi lebih dari 600 peserta dan 100 lebih ASN di Jawa Barat. Sesuai dengan visi Jabar Juara melalui inovasi, kesuksesan terlaksananya event ini tak terlepas dari kolaborasi pentahelix.
“JDVF terselenggara karena kolaborasi pentaheliks antara pemerintah, pihak swasta, media, dan komunitas. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh sponsor dan berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu,” kata Ika Mardiah.
Informasi lengkap soal ragam acara JDVF 2022 dapat dilihat pada laman https://opendata.jabarprov.go.id/jdvf/index/.
0 Komentar