Bandung.Swara Wanita Net.-Penyelenggaraan Jabar Data Viz Festival (JDVF) Competition yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat melalui Jabar Digital Service memunculkan Data yang disajikan oleh salah satu peserta pada kategori student ini menyajikan dasbor kekerasan di Jawa Barat, yang mana salah satu datanya menunjukkan bahwa korban kasus kekerasaan di Jawa Barat didominasi oleh perempuan.
Korban
kasus kekerasan di Jabar didominasi perempuan. Dari 3.521 kasus
kekerasan yang terjadi pada tahun 2020 hingga 2021, 79 persen korbannya
merupakan perempuan. Insight dan visualisasi data ini bisa bantu
pemerintah untuk tekan angka kekerasan di Jawa Barat.
Tingginya
Kekerasan pada Perempuan dan Anak di Jawa Barat, membuat prihatin serta
mendapat perhatian dari Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat
Hj.Sari Sundari.
Legislator PKS Dapil Jabar II (Kabupaten Bandung) mengatakan, kasus
kekerasan seksual yang terjadi kepada perempuan dan anak-anak ibarat
fenomena gunung es.
Sebab, menurut Hj. Sari Sundari , kasus kekerasan seksual yang sebenarnya terjadi
lebih tinggi daripada kasus yang terlaporkan.
"Kasus kekerasan ini ibarat fenomena gunung es, di mana kasus yang
terjadi lebih tinggi daripada yang terlaporkan. Kita harus makin siap
dalam memberikan perlindungan dan pelayanan tuturnya.
Terkait
Program Jawa Barat Cegah Kekerasan (Jabar Cekas), yang di luncurkan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Hj.Sari Sundari menilai program Jabar
Cekas mendorong upaya
untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Komitmennya adalah untuk memperbaiki sistem kehidupan kita dengan
proaktif mencegah hal seperti ini (kekerasan) dan mengkampanyekan
kepada
anak dan perempuan untuk berani melawan,"
Melalui
program Jabar
Cekas, Hj. Sari Sundari berharap kasus kekerasan dapat berkurang setiap
tahun.
"Kita harapkan dari (program) Jabar Cekas ini ada pengurangan. dan
meminta peran seluruh pemangku kepentingan dalam menurunkan angka
kekerasan terhadap perempuan dan anak tutup Politisi Perempuan PKS.(AP)
0 Komentar