Rangkaian kegiatan puncak Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2022, bertema ‘Indonesia Pulih Bersatu Berantas Korupsi’ yang berlangsung sejak 9 Desember 2022, resmi berakhir di Jakarta pada Minggu (11/12). Rangkaian Hakordia Tahun 2022 ini ditutup dengan kegiatan Jalan Sehat di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
Penutupan Hakordia 2022 ini dihadiri juga oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Nurul Ghufron, dan Johanis Tanak. Hadir juga Deputi Pendidikan dan Peran serta Masyarakat Wawan Wardiana, Deputi Penindakan KPK Karyoto, Sekretaris Jenderal KPK Cahya H Harefa, dan jajaran struktural KPK lainnya.
Dalam sambutan penutupannya, Firli menjelaskan bahwa tema Hakordia “Indonesia Pulih, Bersatu Berantas Korupsi” merepresentasikan gerakan kebangkitan, kepulihan, dan proses pembangunan pascapandemi Covid-19, salah satunya dari tindak pidana korupsi.
“Tema Indonesia Pulih, Bersatu Berantas Korupsi sengaja dipilih, karena kita menyadari beberapa waktu lalu kita mengalami pandemi Covid-19. PR kita selanjutnya, hadapi tindak pidana korupsi. Melalui forum ini, di Hakordia, mari kita mengabdi pada negeri, membebaskan negeri ini dari korupsi,” ajak Firli.
Firli mengatakan, pemberantasan korupsi bukanlah hal yang mudah dilakukan. Oleh karenanya, Firli mengajak segenap elemen bangsa untuk mengambil peran dan komitmen untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi.
“KPK tidak akan mampu memberantas korupsi di negeri ini sendirian. Butuh dukungan dari seluruh elemen bangsa. Kita harus mengambil peran untuk Indonesia yang bebas dari korupsi,” ujar Firli.
Dukungan tersebut sangat diperlukan, sambung Firli, karena praktik korupsi telah merampas hak rakyat. Selain itu, praktik korupsi juga menghambat kemajuan bangsa dan merusak sendi-sendi kehidupan bernegara.
“Korupsi bukan hanya tindak pidana, tapi juga rampas hak rakyat, hak anak cucu kita, merusak sendi kehidupan. Maka dari itu, mari kita katakan tidak pada korupsi. Indonesia yang maju, Indonesia yang sejahtera tercapai, jika kita punya semangat untuk berantas korupsi,” kata Firli.
Menutup sambutannya, Firli menegaskan, bahwa rangkaian kegiatan Hakordia hanya pengingat pentingnya memberantas korupsi. Namun, upaya pembangunan untuk menciptakan budaya antikorupsi harus terus digelorakan, jangan berhenti, sampai Indonesia bebas dari korupsi.
Hadir pada kegiatan tersebut juga, PJ Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Uus Kuswanto yang menyampaikan apresiasinya ke KPK, karena telah bekerja sama menyelenggarakan puncak Hakordia 2022 di DKI Jakarta sebagai upaya sosialisasi antikorupsi kepada masyarakat.
“Pada kesempatan, saya sampaikan terima kasih ke jajaran KPK, karena banyak kegiatan yang dikerjasamakan dengan Pemprov DKI Jakarta, terutama menyangkut pendidikan antikorupsi,” ujar Uus.
Uus juga menyampaikan bahwa gelaran Hakordia 2022 menjadi momentum jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pencegahan korupsi. ”Selamat Hakordia 2022, semoga kegiatan ini menjadi langkah awal pencegahan, jadi salah satu momen penting untuk cegah korupsi di sendi kehidupan masyarakat sehari-hari,” ujar Uus.
Ragam Kegiatan bagi Masyarakat Warnai Rangkaian Peringatan Hakordia 2022
Pada kegiatan ini, KPK juga memberikan penghargaan kepada peserta didik yang berhasil memenangi kompetisi Puisi Antikorusi dan Cerdas Cermat Antikorupsi, yang sebelumnya digelar dalam rangkaian Hakordia 2022.
“Kita apresiasi semangat adik-adik kita yang menggali antikorupsi melalui pendidikan. Karena hanya dengan pendidikan sejak dini, termasuk puisi dan cerdas cermat, kita bisa berantas korupsi,” kata Firli.
Rangkaian peringatan Hakordia Tahun 2022 sudah dimulai sejak beberapa bulan yang lalu. Diawali dengan Roadshow Bus Antikorupsi KPK ‘Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi’ di sembilan kota di wilayah Jawa-Sumatera. Pada Roadshow Bus tersebut, di tiap kota berlangsung kegiatan pameran pelayanan publik, edukasi antikorupsi bagi pelajar dan mahasiswa, nonton bareng film antikorupsi, dan berbagai sosialiasasi kepada tenaga pendidik, legislator daerah hingga para pelaku usaha.
Selanjutnya dilangsungkan Road to Hakordia di lima provinsi, dimulai dari Kalimantan Timur, Bali, Sumatra Utara, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
“Seluruh kegiatan ini merupakan cara KPK untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dalam membudayakan sikap antikorupsi,” jelas Firli.
0 Komentar