Sukabumi.Swara Wanita Net.-Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun
“Saat Reses beberapa waktu lalu kami temukan data stunting
yang jumlahnya cukup banyak, padahal Gubernur Jabar sudah mengatakan
Stunting sudah tidak ada. Faktanya di lapangan masih ada, seperti di
Kecamatan Caringin khususnya di Desa Mekarjaya.Hal ini dikatakan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Lina Ruslinawati.
Lebih
lanjut Politisi Perempuan Partai Gerindra Lina Ruslinawati menuturkan
melihat data yang ada dirinya berencana akan kembali mengaktifkan
kembali gerakan revolusi putih yang digagas Gerindra. Revolusi yang
dibuat Prabowo ini, adalah mengentaskan gizi buruk seperti stunting
dengan membagikan protein dan makanan sebagai pencegahan.
“Mungkin, kita akan aktifkan gerakan Revolusi putih, agar tumbuh kembang masyarakat khususnya di Kecamatan Caringin tumbuh menjadi sehat. Bagaimana menciptakan generasi berkualitas jika asupan gizinyapun tidak berkualitas, “tegasnya.
Menurutnya, bagaimanapun tumbuh kembang suatu generasi harus terjaga. Jangan dibiarkan begitu saja, pasalnya ada 80 ribu anak di Kabupaten Sukabumi yang mengalami stunting. Ini sangat Miris.
“Insya allah kami akan memulai kembali revolusi putih ini, sehingga anak-anak di kabupaten Sukabumi khususnya di Kecamatan Caringin bisa terjaga Gizinya dari segi makananya juga bagus-bagus, “pungkasnya. (AP)
0 Komentar