Bandung.Swara Wanita Net.-Saat ini merujuk kepada data LKPJ Gubernur Jabar, dimana salah satu indikator keberhasilan pendidikan yaitu Angka Partisipasi Murni /APM Sekolah Menengah Atas/Sederajat sudah mencapai 83,68 persen, tentunya pencapaian itu ditargetkan akan ditingkatkan.
Untuk mengejar target tersebut, berbagai kendala yang menghambat peningkatan APM akan dilakukan langkah antisipasi. Adapun hal yang diantisipasi adalah peningkatan anak putus sekolah atau Drop Out /DO.
Pencegahan DO, itu perlu Direalisasikan dengan memaksimalkan peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/PKBM.
Hal ini, diungkapkan Kadis Pendidikan Jabar, Wahyu Mijaya, dalam kegiatan raker di kantor DPRD Jabar , baru -baru ini.
Wahyu, dalam keterangannya mengatakan penyebab anak DO dari sekolah disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya karena keterbatasan Ekonomi dari orang tuanya.
Bagi anak usia sekolah itu, telah disiapkan berbagai solusi diantaranya melalui fasilitasi program SMA terbuka dan PKBM .
Menurut Wahyu, melalui dukungan program tersebut diharapkan angka DO bagi siswa usia sekolah dapat dituntaskan .
Penuntasan DO, peluang yang terbuka, ini dengan memaksimalkan PKBM.
PKBM, kondisi eksisting tersebar di berbagai daerah, bahkan daerah pelosok itu juga ada, jelas Wahyu.
Peran Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan, ini bisa diimplementasikan dalam bentuk pemberian hibah .
Selanjutnya, sesuai tupoksi, pembinaan PKBM , merupakan tanggung jawab pihak Kabupaten/Kota, untuk teknis penyelenggaraan pendidikan, termasuk Kegiatan Belajar Mengajar/KBM menjadi tanggung jawab pihak Kabupaten/Kota.
Bagi pihak Kabupaten/Kota, dengan ditunjang oleh dana hibah Pemerintah Provinsi Jabar , bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar, mulai Paket A, Paket B dan Paket C, tutup Wahyu mengakhiri penjelasannya
0 Komentar