Sumedang.Swara Wanita Net.-Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil adakan peninjauan lapangan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau disingkat Cisumdawu seksi 4 pada Senin, (10/04/2023).
Adapun peninjauan diadakan guna melihat sudah sejauh mana kesiapan Tol Cisumdawu dalam menghadapi angkutan arus mudik tahun 2023.
Peninjauan dilakukan di dua titik. Lokasi satu, sektor 4B yang rencananya akan dibangun rest area sementara dan lokasi dua, sektor 5A yaitu lokasi Geofoam.
Kegiatan tersebut turut didampingi oleh Wakil Kepala Kepolisian Jawa Barat (Wakapolda Jabar) Brigjen. Pol. Bariza Sulfi, S.IK, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat (Dishub Prov. Jabar), Dinas Bina Marga dan Penata Ruang Provinsi Jawa Barat (DBMPR Prov. Jabar), Direktur Teknik Citra Karya Jalan Tol (CKJT), Direktur SDM CKJT, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forum Koordinasi Pimpiman Daerah).
Nantinya mulai tanggal 15 April 2023 Tol Cisumdawu Sudah bisa tembus ke Tol Cipali, namun karena pembangunan belum sepenuhnya selesai, maka jalan Tol masih bersifat satu arah.
“Per tanggal 15 April 2023 Tol Cisumdawu sudah bisa tembus ke Cipali-Kertajati hanya saja masih bersifat satu arah,” Ujar Kang Emil pada sesi tanya jawab.
Jalan to Cisumdawu dari arah cipali kertajati dari cimalaka berlaku satu arah dan akan dibuka pada pukul 06:00 WIB sampai dengan Pukul 15:00 WIB.
Sistem dua arah dimulai sejak dari pintu keluar Cimalaka, namun apabila akan memasuki Tol Cipali hanya berlaku untuk sistem satu arah saja.
Sesuai dengan arahan menteri PUPR bahwa pada akhir bulan Mei, sistem dua arah sudah dapat berfungsi kembali dan peresmian Tol Cisumdawu akan diadakan pada bulan Juni mendatang.
“Sesuai arahan menteri PUPR bahwa akhir bulan Mei 100% dua arah sudah bisa berfungsi dan mungkin bulan Juni akan diresmikan oleh pak Presiden,” Jelasnya.
Kang Emil menambahkan bahwa faktor Gegrafis menjadi alasan mengapa pembangunan Tol Cisumdawu memakan waktu yang cukup lama.
“13 tahun lebih waktu yang dibutuhkan dalam proses pembangunan Tol Cisumdawu, itu semua disebabkan karena faktor geografis yang luar biasa, sehingga kami mengupayakan beberapa eksperimen teknologi untuk mengatasi hal tersebut,” Pungkasnya.
0 Komentar