Garut.Swara Wanita Net.-Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan Yudha Puja Turnawan mengunjungi mak Nani yang sudah sangat sepuh dan anaknya pak Asep yang sudah 7 tahun menderita kelumpuhan sebagian badan ( stroke ) di kampung Bojongsalam, RT 03 RW 11, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Sabtu (13/05/2023).
Berdasarkan laporan RW setempat Mak Nani sempat mendapatkan bantuan BPNT namun sejak Bank penyalur bantuannya pindah dari BNI ke Bank Mandiri Mak Nani tidak kali mendapatkan bantuan reguler tiap bulan dari Kemensos RI.
“Untungnya pak didis ketua RW setempat berinisiatif komunikasi dengan warga sekitar yang menerima bantuan BPNT dan PKH, sehingga banyak warga yang berbagi bantuan BPNT buat Mak Nani,” kata Yudha Puja Turnawan kepada media.
Tentunya kata Yudha, saya harus segera berkoordinasi dengan dinsos Garut dan Kemensos RI agar mak Nani bisa mendapatkan bantuan reguler kembali.
“Di rumah yang tidak layak huni ini mak nani tinggal sama pak asep anaknya yang menderita kelumpuhan sebagian badan dan kesulitan berbicara karena pernah terserang stroke tuju tahun lalu. Usia pak Asep sudah 54 tahun, karena tinggal lama diluar kota pa Asep tidak memiliki KTP dan KK di Garut sehingga pak Asep juga tak mendapatka bantuan apapun,” katanya.
Sambung Yudha, Tadi saya sudah komunikasi dengan pa Natsir kepala dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten Garut.
“Insya Allah di hari Selasa akan ada kunjungan ke rumah emak Nani dari dinas capil,” ujarnya.
Ia juga sangat mengapresiasi program Pelayanan Adminduk jemput ka rorompok ( Pajero) yang diluncurkan oleh Disdukcapil, ini akan mempermudah pak Asep yang kelumpuhan untuk mendapatkan KTP dan KK.
“Saya juga memberikan tali asih beberapa bingkisan sembako dan santunan uang untuk pegangan emak Nani. Namun tentunya yang paling penting lansia duafa seperti emak nani harus mendapatkan bantuan reguler dari pemerintah pusat,” ujar Yudha.
Ditambahkan Yudha, Jaring pengaman sosial seperti BPNT dan BST sangat penting untuk Mak Nani yang sudah sangat sepuh, untuk berjalan pun harus dipapah, apalagi anaknya Yang serumah menderita kelumpuhan sebagian badan.
“Semoga Pemkab Garut bisa bergerak cepat membantu Mak Nani. Salah satunya bantuan untuk memperbaiki rumahnya, yang sudah mengalami kerusakan di beberapa bagian rumahnya. Tentunya jika APBD Garut tidak memadai, pemkab bisa berkoordinasi dengan berbagai perusahaan agar ada alokasi dana CSR buat perbaikan rumah emak Nani. Juga berkoordinasi dengan lembaga pengumpul dana umat seperti BAZNAS,” pungkasnya. (Intan)
0 Komentar