Kediri.Swara Wanita Net.-Hari ini adalah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Hari lahirnya sang Proklamator kemerdekaan bangsa Indonesia, sang penggali Pancasila dasar negara, sekaligus Presiden pertama RI. Lahir, Kamis 06 Juni 1902-06 Juni 2023.
Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri bersama tokoh lintas agama yang tergabung dalam Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Kediri, malam ini akan menggelar doa bersama, selamatan dan santunan anak yatim dalam rangka mensyukuri Harlah Bung Karno Ke-121.
“Bung Karno adalah sosok putra bangsa yang sangat berjasa pada bangsa dan negeri ini. Dialah Proklamator kemerdekaan bangsa Indonesia, peletak dasar negara Pancasila, pendiri negara Republik Indonesia sekaligus Presiden Pertama RI. Jas merah, jika tidak ada Soekarno beleh jadi semua ini tidak ada, karenanya itu Tuhan telah memilih dan mentakdirkan beliau sebagai orang yang paling berjasa terhadap kemerdekaan, Pancasila dan NKRI,” ujar Lukito Sudiarto Ketua Panitia Harlah Bung Karno Ke-121.
Menurutnya seandainya tidak ada kemerdekaan betapa menderitanya bangsa Indonesia, seumpama tidak ada Pancasila bangsa Indonesia akan terpecah-pecah menjadi beberapa negara, jika tidak ada negara RI maka tidak akan ada kehidupan bernegara seperti sekarang ini.
“Sudah selayaknya bangsa dan negeri ini bersyukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, bersyukur atas kelahiran Bapak Bangsa. Tentu saja beliau ini berjuang dengan iklas, tidak butuh namanya diagung-agungkan, hari lahirnya dimulyakan. Kami kira anak, cucu dan keluarga besar Bung Karno tidak mengharapkan itu, tapi kita harus sadar menjadi orang yang bersyukur,” katanya.
Sementara Ketua Harian Persada Sukarno Kediri menambahkan sebagai manusia siapa biasa tentu bukan berarti Bung Karno tanpa cacat.
“Bung Karno pernah mengatakan. Siapa berani berkata Bismarck tidak pernah bersalah? Garibaldi tidak pernah bersalah? Gandhi tidak pernah bersalah? Stalin tidak pernah bersalah? Joze Rizal Imortado tidak pernah bersalah? Semua pernah bersalah, karena memang mereka adalah manusia. Begitupun Bung Karno,” kata Kushartono.
Sebagai anak bangsa Ketua Persada Sukarno mengajak hari lahir Bung Karno 06 Juni 1902 tidak dilupakan.
“Insya Allah jika forum bersepakat malam ini kita akan mengusulkan kepada pemerintah agar hari lahir Soekarno ditetapkan sebagai Hari Besar Nasional Hari Bapak Bangsa sebagai ungkapan rasa syukur. Dengan maksud dan harapan agar rasa kebangsaan bagi anak-anak bangsa ini terus tumbuh dan berkembang. Mengingat dampak gempuran globalisasi hari ini kesadaran kebangsaan ini terasa makin menipis,” ujarnya.
“Sebagai Bapak Bangsa Bung Karno adalah milik semua, bukan hanya milik keluarga, kelompok atau golongan tertentu. Boleh jadi Bung Karno adalah milik dunia. Setidaknya sudah diakui pemimpin besar Asia, Afrika dan Amerika Latin,” pungkas Kus.*
0 Komentar