Bandung.Swara Wanita Net.-Hoax yaitu informasi yang dibuat-buat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya. Dengan kata lain, hoax diartikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan akan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya.
Pentingnya penguatan sinergi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dengan pemerintah kabupaten dan kota dalam menanggulangi hoax alias berita bohong yang kerap meresahkan masyarakat.Oleh sebab itu, pemerintah harus hadir dan bersinergi dengan berbagai pihak. Seperti Aparat Penegak Hukum (APH), termasuk Organisasi Perangkat Daerah atau OPD untuk mengatasi penyebaran hoaks.Hal ini dikatakan Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Hj.Elin Suharliah.
Lebih jauh Hj.Elin Suharliah Politisi Perempuan PDI Perjuangan Dapil Jabar III (Kabupaten Bandung Barat) menuturkan Sekarang ini banyak ditemui di internet hingga melalui pesan berantai. Hoax alias berita bohong tersebut banyak yang menyudutkan pihak-pihak tertentu. Ada pula hoax dengan modus penipuan yang merugikan masyarakat ujarnya.
Perkembangan hoax saat ini mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan ini, dipicu oleh perkembangan teknologi informasi. Perkembangan teknologi kini tidak disertai dengan kesiapan literasi bagi penggunanya. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dimana teknologi khususnya teknologi informasi menjadi salah satu dasar pengembangan di berbagai sektor tidak terlepas dari hoax.
Fenomena hoax terjadi di era teknologi saat ini, dimana masyarakat memiliki kemudahan dalam mengakses berbagai macam jenis informasi di berbagai media. Perkembangan teknologi semakin canggih setiap tahunnya yang menyebabkan banyak hal positif maupun negatif sebagai efek perkembangan itu sendiri jelas Hj.Elin Suharliah.
Hj.Elin Suharliah menegaskan sangat dibutuhkan “Sinergi kelembagaan baik lintas lembaga seperti dengan pihak kepolisian maupun internal pemerintahan salah satunya, dinas pendidikan, kesbangpol untuk memerangi hoaks sangat diperlukan. (Termasuk) pelatihan peningkatan SDM dan peningkatan infrastruktur (dalam menanggulangi hoax),” ujarnya.
Literasi digital yang dilakukan pun tidak hanya mencakup kecakapan menggunakan media digital, tetapi memahami manfaatnya, keamanan hingga etika bermedia sosial.
Salah satunya, mencegah hoaks dengan tidak termakan judul provokatif, mengecek tanggal foto dan video, hingga memvalidasi sumber berita Pungkas Hj.Elin Suharliah. (AP)
0 Komentar