Cimahi.Swara Wanita Net-PJ Wali Kota Cimahi H. Dikdik S Nugrahawan menghadiri pendidikan politik bagi perempuan bagi pemula, yang di gagas Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) kota Cimahi,dengan mengusung tema"meningkatkan partisipasi pemilih Gen Z pada pemilu serentak 2024 yang berintegrasi" yang berlangsung di Aula kantor Kecamatan Cimahi Utara, Rabu ( 04/10/2023).
Kegiatan tersebut di hadiri 100 peserta pemilih pemula, Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI). Fokus kerja mereka adalah pemberdayaan politik perempuan yang dilakukan dengan melalui dua strategi yakni advokasi dan capacity building. Fokus advokasi mereka adalah mendorong 30% keterwakilan perempuan di lembaga politik dan partai politik.
PJ Wali kota Cimahi H Dikdik S Nugrahawan mengatakan, Pendidikan Politik bagi perempuan kota Cimahi hususnya bagi pemula.
"Kaum
perempuan di kota Cimahi lebih melek politik, paham tentang politik
bisa menjadi kaum perempuan ini lebih paham bagaimana menyalurkan
aspirasi sehingga bisa membawa kemanfaatan untuk kaum perempuan di kota
Cimahi.
Dikdik berpesan, untuk anak muda
dengan segal potensinya saya berharap mereka kedepannya jadi seorang
yang memahami politik sebagai pemilih, dan menjadi pemilih yang bijak,
dan bisa menjadi politikus yang ideal dan yang keberpihakan kepada
masyarakat kota Cimahi," ucapnya.
Di sela sela
kesibukan ketua KPPI kota Cimahi Dra. Aida Cakrwati Konda, saat di
wawancara mengatakan, tahun 2023 yang jadi sasaran Gen Z di bawah
milenial baru yang pertama kalinya,namun pendidikan politik perempuan
sudah beberapa kali di lakukan dengan berbeda-beda sasaran.
"Bagi pemilih pemula pun perlu kamu sentuh, di berikan wawasan,dan pengetahuan terkait tentang tatacara dalam pemilu nanti.
Menurut Aida antusias anak muda sangat bagus dan mereka juga mempunyai kepedulian dan merasa terpanggil jiwanya untu turut serta dalam politik.Tujuan yang di lakukan KPPI ini adalah untuk mendorong partisipasi mereka sangat maksimal," katanya.
Harapan, sebagai penerus generasi mereka betul-betul sangat terbuka pikirannya terhadap politik dan terbelenggu dengan pikiran bahwa politik itu kotor, negatif, jahat, dengan pendidikan politik ini mereka terbuka pikirannya dan di ajak turut serta menentukan kebijakan," tutupnya (budi)
0 Komentar