Bandung.Swara Jabbar Com.-
Oleh Jeremy Huang
计划是靠深思熟虑而执行的,所以战斗是靠策略。
Jìhuà shì kào shēnsīshúlǜ ér zhíxíng de, suǒyǐ zhàndòu shì kào cèlüè. Artinya Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat.
Dalam dunia Wayang kita pasti pernah mendengar dan mengenal sosok Fenomenal yaitu Dorna.
Selain Sengkuni sebagai sosok antagonis yang banyak dibicarakan yaitu Dorna. Karena Dorna memiliki karakter culas, sombong, gila hormat dan haus kekuasaan namun sakti mandraguna dan ahli berperang
Dorna adalah Gurunya Pandawa dan Kurawa. Dorna yang mengajarkan para Pandawa dan Kurawa ilmu berperang, Dorna adalah ahli seni berperang. Arjuna adalah murid kesayangan Dorna karena menguasai ilmu memanah.
Dorna merupakan putra dari Resi Baratmadya dari Hargajembangan, dengan Dewi Kumbini.
Dorna memiliki seorang putra bernama Aswatama.
Dalam perang Baratayuda di Kurukshetra, Dorna berpihak kepada Kurawa, kedudukan Dorna setingkat di bawah Bhisma, sesudah Bhisma gugur dalam perang Bharata yudha dihari ke 11-15
Melihat fakta yang terjadi dimana Dorna berhasil menguasai medan pertempuran di Kurukshetra di hari ke 11-15. Di hari ke 15 Dorna gugur di tangan Drestajumena. "Drestajumena berhasil membunuh Dorna berkat tipu muslihat Sri Kresna menyuruh Bima membunuh seekor gajah bernama Aswatama.
Setelah membunuh gajah Aswatama, Bima berteriak “Aswatama telah mati!”.
"Semula Dorna tidak percaya maka menghampiri Yudhistira untuk bertanya apakah benar Aswatama telah mati.
Yudhistira membenarkan bahwa Aswatama memang telah mati tanpa menegaskan Aswatama yang mati adalah seekor gajah.
Percaya kepada Yudhistira yang tidak pernah berdusta, Dorna lumpuh lahir-batin akibat yakin bahwa yang dibunuh Bima adalah Aswatama putra tunggal Dorna padahal yang mati adalah seekor gajah bernama Aswatama."
Dari Kisah ini kita dapat pelajaran bahwa jangan terlalu percaya kabar bohong harus cek dan ricek kabar bohong bahwa anaknya meninggal membuat Dorna putus harapan. Sehingga dia dibunuh oleh Drestajumena.
0 Komentar