Bandung.Swara Wanita Net.
Oleh Jeremy Huang Wijaya
Jaman dulu sering kita mendengar orang Tionghoa totok yang ayahnya dari Tiongkok China langsung kata Owe sering kali diucapkan oleh anak anak dari Keluarga Tionghoa ketika berbicara dengan kedua orang tuanya. Jika ayah ibu memanggil nama anaknya maka sang anak wajib mengucapkan "Owe ma" Atau "Owe Pah", "Oweh Ema" "Oweh Engkong"
Kata Oweh diucapkan oleh sang anak untuk menghormati orang yang lebih tua darinya.
"Owe itu bisa diartikan dengan kata saya atau Wo dalam bahasa Mandarin atau Gua (Hokkian), Ngai (Hakka/Kheh), Ngou (Konghu) dan Wa (Tiociu)."
"kata ganti orang pertama tunggal (saya), yang merupakan bentuk hormat bagi laki-laki Peranakan. Perempuan tidak pernah memakai kata ganti orang pertama owe;sebagai padanan perempuan Peranakan memakai kata saya. Owe dan saya dipakai kepada orang yang lebih tinggi generasinya atau orang yang baru dikenal. Pada waktu sedang marah, kata owe yang dianggap halus dan sopan berubah menjadi gua yang dianggap lebih kasar dalam bahasa Melayu Tionghoa."
Seiring perjalanan waktu kata Owe diganti dengan kata "saya" Oleh komunitas warga peranakan Tionghoa di Tangerang, Jakarta, Cirebon, Jamblang Plered Kab Cirebon, Bogor hingga Jawa Timur.
Kata Owe dapat juga diartikan sebagai kata Ya /Baiklah = Hao dalam dialek Hokkian jadi Ho sering diucapkan sebagai "ho e" huruf e = Lah, jadi kata "ho e" bisa diterjemahkan menjadi baiklah. Dari sinilah kata OWE diserap.
Jadi ketika ada orang tua memberikan penjelasan atau pengertian, maka yang muda mengucapkan owe artinya ya baiklah
Mereka tidak berani mengucapkan saya atau ya, mereka selalu bilang nya Oweh sebagai tanda hormat mereka.
"Pengucapan Kata Gwa juga berarti saya dalam bahasa Hokkian dalam percakapan hanya digunakan bagi orang yang sebaya, bahkan terkesan kasar. Tidak boleh diucapkan ketika berbicara dengan orang tua Kata Gwa berkembang jadi Gue dalam bahasa Betawi.
Tetapi sayang ucapan Oweh dan saya hilang dalam keluarga Tionghoa saat ini, padahal Oweh sebagai kata penghormatan kepada yang lebih tua
0 Komentar