Bandung.Swara Wanita Net.-
Oleh Jeremy Huang Wijaya
Abah Landung Sesepuh Warga Bandung menceritakan tentang TPU Cikadut.
Menurut Abah Landung sampai saat ini beliau belum mengetahui secara pasti tahun berapa keberadaan TPU Di sana.
Abah Landung ingat sekitar tahun 1935 an di TPU Cikadut sudah menjadi tempat pemakaman warga Tionghoa, karena tahun 1935an Abah Landung suka main di sekitar kompleks tempat pemakaman warga Tionghoa di TPU Cikadut.
Menurut Abah Landung di TPU juga dimakamkan warga Tionghoa yang ikut berjuang melawan Kolonial Belanda seperti Mochamad Agus (Tan Lien Tjek) ikut berjuang melawan Belanda dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Mochamad Agus atau nama Tionghoa nya Tan Lien Tjek ini semasa hidupnya adalah Veteran RI, semasa perjuangan melawan Pemerintah Kolonial Belanda bertugas di Batalyon III Resimen VIII, Brigade XIV, Divisi Siliwangi Pejuang Bandung Selatan dimakamkan di TPU Cikadut. Dan para pejuang dari Warga Tionghoa lainnya.
Oleh Sebab itu tidak tepat jika di sekitar Kompleks TPU Cikadut ada Tempat Pembuangan Akhir Sampah. Abah Landung Mengharapkan sekali TPU Cikadut dijadikan tempat Cagar Budaya karena usianya ratusan tahun keberadaan makam Tionghoa disana, dan jadikan juga sebagai cagar alam, keberadaan TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah ) disana merusak lingkungan karena menimbulkan Polusi Udara. Oleh sebab itu Abah Landung Berharap Keberadaan Tempat pembuangan akhir Sampah tidak ada di TPU Cikadut karena Air licit dari sampah itu sangat berbahaya dan sangat dekat dengan kota Bandung, yang akan mencemarkan dan kesehatan warga Bandung.
Abah Landung berharap. Dalam Kehidupan kita harus Saling menghormati tradisi dan tata cara dikuburan, karena Bangsa kita itu plural kata Abah Landung
0 Komentar