Folmer dan Sukanto Berharap Pemkot Bandung Pindahkan TPS dari Dekat TPU Cikadut


Bandung.Swara Wanita Net.


Oleh Jeremy Huang Wijaya

25 September Tahun 1810 Daendels membuat surat keputusan memerintah kan dibangun Wijks khusus hunian Tionghoa yang Chinesseszhe Kamp karena Daendels melihat potensi orang Tionghoa memajukan kota lewat perdagangan nya sejak tahun 1810 banyak bermukim warga Tionghoa dari Jamblang Kab Cirebon, Sumedang, Garut Tasikmalaya, Cianjur bermukim di Bandung seperti Tan Hay Hap, Tam long ahli pahat furniture, oleh sebab itu jalan Tamblong berasal dari nama Tan Long, Yap Lun dan Kok An, developer membangun Pecinan Astana anyar, gardu jati, Liem A Goh developer yang membangun Gedung Sate, Kok Gwan dan Kok An, Yap Soen Bie Raja Tekstil, Surya Wijaya bermukim di Bandung, mereka juga dimakamkan di TPU Cikadut. 


Nama Cikadut berawal dari Era Pemerintahan Hindia Belanda yang mengeluarkan Peraturan disebut Re Organisasi Priangan tahun 1870, mengijinkan pemodal. Swasta membuka usaha di wilayah Priangan. Sejak itu Pengusaha Eropa membuka usaha ternak sapi di Cikadut keberadaan TPU Warga Tionghoa di Cikadut belum ada literatur sejarah nya, diperkirakan sejak 1870an.


 Sejak Covid 19 di Cikadut ada Tempat Pembuangan Akhir Sampah dekat Gerbang  TPU Cikadut. Keberadaan TPU Cikadut di kelurahan Jatihandap Kecamatan Mandalasari Kota Bandung luas 588.703 meter awalnya diduga ratusan hektar

Folmer Siswanto Silalahi Anggota DPRD kota Bandung dari PDIP Komisi B menyatakan TPU Cikadut merupakan satu warisan budaya lokal Bandung yang sangat sakral. Dalam perkembangan terakhir, TPU itu akan dikembangkan penataannya menjadi salah satu TPU terpadu yang di dalamnya ada pelayanan pemakaman berbagai agama.

"Dalam upaya melakukan pengembangan tak boleh dihilangkan nilai budaya Tionghoa. Budayanya sangat bernilai luhur dari prosesi awal pemakaman sampai akhir,"Ini perlu masukan dalam menyusun masterplan TPU yang melibatkan tokoh budaya Tionghoa agar revitalisasi TPU tak menyimpang dari kondisi awal TPU," kata  Folmer Siswanto Silalahi dalam pertemuan di Rumah Makan Danau Sentani Cieumbeulit Bandung. 


 Sementara itu Sukanto Aliwinoto Pendiri FOKTI (Forum Komunikasi Tionghoa Indonesia) mengatakan
"Kami usulkan pemkot Bandung mau memperbaiki sarana prasarana makam sehingga yang akan dimakamkan di sana si keluarga mudah mencapai tempat itu dan bisa menguburkan sanak keluarganya dengan baik juga aman," kata Sukanto Aliwinoto ditemui di Ciumbuleuit, Selasa (25/6/2024)"Bahwa TPU Cikadut dalam perjalanannya merupakan salah satu TPU tertua di Bandung dan memiliki nilai sejarah tinggi."kata Sukanto Aliwinoto lebih lanjut. "Rencana kehadiran TPS terpadu di TPU Cikadut pun dinilai Sukanto bisa merusak cagar Budaya dan Cagar alam di TPU Cikadut

Posting Komentar

0 Komentar