Kediri.Swara Wanita Net.-Beragam kegiatan diselenggarakan dalam rangka mensyukuri Hari Lahir (Harlah) Bung Karno, Bapak Bangsa Indonesia. Kegiatan Harlah di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Ds. Pojok Kec. Wates Kab. Kediri juga mengajak anak-anak sekolah mengenal permainan jadul dan makanan khas kesukaan Soekarno kecil. Kamis (06/06/2024).
Rangkaian acaranya Harlah Bung Karno ini hingga diselenggarakan dua hari.
"Hari pertama kita isi dengan selamatan, doa bersama, diskusi kebangsaan dan tasyakuran pergantian nama Koesno menjadi Soekarno. Adapun hari kedua ada lomba anak-anak, mengenalkan permainan jadul kesukaan Bung Karno dan makanan khas kesukaan masa kecil Bung Karno di Ndalem Pojok,” kata Tri Handono Ketua Panitia.
Permainan kesukaan Bung Karno yang dimaksud adalah geretan pelepah daun pinang, adapun makanan khas kesukaan Bung Karno adalah jagung bakar dan ketela bakar.
“Dahulu abdi Ndalem Pojok yang ditugasi untuk melayani Bung Karno kecil jika menginginkan jagung dan ketela bakar adalah Mbah Joyosar. Sementara geretan pelepah daun pinang adalah Mbah Tuminem,” aku R. Kushartono Ketua Harian Situs Ndalem Pojok yang mengaku menerima cerita langsung dari Mbah Tuminem dan cucu Mbah Joyosar.
Anak-anak bersama wali murid tampak suka ria menjalankan permainan dan mengenal makanan khas kesukaan Soekarno.
“Acara hari ini sangat bagus, semua anak-anak tampak asik dan ceria, nambah pengetahuan dan kreatifitas. Harapan saya kalau bisa sering-sering diadakan acara seperti ini,” kata Janna salah satu wali guru pendamping.
Dalam kegiatan lomba anak-anak Hari Lahir Bung Karno ini pantia menyediakan 24 tropy serta membagikan 90 buah doornprize yang menyenangkan.
"Kami atas nama panitia menyampaikan banyak terimakasih kepada semua yang telah mendukung dan mensukseskan
tasyakkuran Hari Lahir Bapak Bangsa kita ini. Semoga kegiatan ini benar-benar membawa manfaat. Tidak sekedar mengenal mainan jadul dan makanan kesukaan masa kecil Bung Karno. Tapi sekaligus anak-anak bisa mengerti bahwa ternyata seorang calon Presiden juga hidup sederhana dikampung seperti mereka. Singkatnya meskipun kita orang kampung jangan malu punya cita-cita tinggi dan mulia," pungkas Lukito Sudiarto.*
0 Komentar