Cimahi.Swara Wanita Net.-Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar Sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2024 yang di buka langsung oleh PJ Wali Kota Cimahi Dicky Saromi di gedung A Pemkot Cimahi, Selasa (09/07/2024).
PJ Wali Kota Cimahi Dicky Saromi menyampaikan, Ini adalah inisiatif dari kami, khususnya dari Bunda Paradi Cekas untuk mengidentifikasi dan mencari solusi atas persoalan-persoalan yang dihadapi oleh perempuan dan anak," ujar Dicky.
Ia menjelaskan bahwa akses yang semakin mudah terhadap berbagai objek dan interaksi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat berpotensi menimbulkan eksploitasi negatif. "Jika kita tidak kuat, kita bisa tereksploitasi oleh hal-hal negatif ini," tambahnya.
Dicky juga menyoroti pentingnya ketahanan keluarga dalam mencegah kekerasan. Banyak kejadian terjadi karena benteng keluarga yang tidak kuat, dan juga keyakinan keluarga terhadap upaya pencegahan yang belum kuat. Semua faktor ini berpadu dan membutuhkan kolaborasi serta sinergi kita semua untuk mengatasinya," jelasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah kota telah mengumpulkan ketua Posyandu di seluruh kelurahan dan RW serta para guru BK. Mereka diharapkan dapat mengidentifikasi dan menceritakan berbagai tipe masalah yang dihadapi oleh perempuan dan anak di Kota Cimahi. "Dengan demikian, kita bisa semakin mengetahui persoalan spesifik yang ada dan menemukan solusi yang tepat," ujar Dicky.
"Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta memperkuat ketahanan keluarga di Kota Cimahi.
Kepala DP3AP2KB, dr, Fitriani Manan menyampaikan, pentingnya penguatan dan pemahaman kepada pengurus Posyandu khususnya di meja 6 terkait pelayanan konseling terhadap perempuan dan anak serta guru BK SMP negeri dan swasta, sehingga bisa memberikan edukasi kepada masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan kekerasan yang ada di lingkungannya.
"Selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader Posyandu dan guru BK yang bertugas memberikan konseling sehingga masyarakat dan anak ini mengerti bagaimana melakukan tindakan preventif terhadap tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, ucap Fitriani.
Dengan begitu menurut Fitriani kota Cimahi menjadi kota yang aman nyaman dan menjadi kota yang ramah untuk perempuan dan anak.
"Ia menjelaskan, kegiatan sosialisasi di ikuti 150 orang terdiri dari perwakilan ketua Posyandu, dan perwakilan para guru BK SMP negeri dan swasta, tutup Fitriani.*
0 Komentar