Tasik.Swara Wanita Net.-Puncak demografi yang ditandai dengan lebih banyak jumlah usia produktif dapat menjadi peluang besar dalam menciptakan kedaulatan pangan yang dapat berimplikasi terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya di Jawa Barat.
Baca artikel detikfinance, "Bamsoet: Kita Perlu Kedaulatan Pangan, Bukan Sekadar Ketahanan Pangan!" selengkapnya https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7492591/bamsoet-kita-perlu-kedaulatan-pangan-bukan-sekadar-ketahanan-pangan.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Bahkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2030 diperkirakan akan mencapai lebih dari 300 juta jiwa. Menurutnya, kondisi itu menjadi tantangan besar pemerintah untuk menyediakan pangan yang cukup untuk seluruh masyarakat Indonesia.Menurutnya, kondisi itu menjadi tantangan besar pemerintah untuk menyediakan pangan yang cukup untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Bamsoet mengatakan meningkatnya populasi akan membutuhkan daya dukung pangan yang juga besar.
"Meningkatnya populasi penduduk dunia khususnya di Indonesia, akan membutuhkan daya dukung bahan pangan yang lebih besar," kata Bamsoet dalam Sidang Tahunan MPR RI di Gedung DPR/ MPR, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Ketua MPR Ungkap Cara Agar RI Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi
Pada saat bersamaan, kata Bamsoet, sektor pertanian sebagai penopang ketahanan pangan, justru menghadapi beragam tekanan. Salah satunya masalah produksi.
"Mulai dari makin sempitnya lahan pertanian, stagnasi produksi, meningkatnya frekuensi hama dan penyakit tumbuhan, makin mahalnya biaya produksi, serta ancaman perubahan iklim," katanya.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, untuk menghindari krisis pangan Bamsoet menilai pemerintah ke depan perlu menciptakan kedaulatan pangan, bukan hanya ketahanan pangan yang masih mengandalkan impor.
"Untuk menghindari risiko krisis pangan di masa yang akan datang, kita perlu menyiapkan strategi besar untuk menciptakan kedaulatan pangan Indonesia, bukan sekedar ketahanan pangan, yang acapkali mengandalkan impor bahan-bahan pangan dari luar negeri," jelasnya.
(ada/fdl)
kedaulatan pangan
ketahanan pangan
bambang soesatyo
sidang tahunan mpr
krisis pangan
populasi indonesia
Baca artikel detikfinance, "Bamsoet: Kita Perlu Kedaulatan Pangan, Bukan Sekadar Ketahanan Pangan!" selengkapnya https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7492591/bamsoet-kita-perlu-kedaulatan-pangan-bukan-sekadar-ketahanan-pangan.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detikpuncak demografi yang ditandai dengan lebih banyak jumlah usia produktif dapat menjadi peluang besar dalam menciptakan kedaulatan pangan yang dapat berimplikasi terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Pertumbuhan demografi yang cukup tinggi menjadi tantangan bagi Indonesia untuk menyediakan pangan yang cukup besar,”Hal ini dikatakan Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Hj.Neng Madinah.\
Lebih jauh Hj.Neng Madinah yang akrab disapa Bunda Neng juga menyampaikan, tantangan berikutnya dalam memenuhi kebutuhan pangan terletak pada ketersediaan sumber daya manusia yang ada. Krisis regenerasi petani ini dinilai sebagai akibat dari anggapan bahwa pekerjaan tersebut merupakan profesi kelas menengah ke bawah. Hal itu didukung dengan data yang menunjukkan bahwa 61 persen petani telah berumur 45 tahun ke atas.
“Tantangan lain salah satunya ialah krisis generasi petani muda. Kita harus membangun paradigma bahwa lulusan pertanian juga dibutuhkan oleh dunia kerja, serta harus mampu menciptakan inovasi baru dalam pertanian,” ujarnya.
Bunda Neng berharap SDM pertanian dapat didorong untuk menciptakan pengalaman berwirausaha dalam pertanian, serta adanya pembentukan jaringan dan komunikasi pertanian sehingga dapat membantu dalam berbagai pengetahuan, informasi, dan pengalaman dalam bertani.
Pendidikan dan pelatihan pertanian juga harus menerapkan konsep link and match dengan bidang industri terkait, mulai dari hulu hingga hilir. Sehingga keahlian dan kemampuan para peserta didik dapat sesuai dengan kebutuhan lapangan serta mampu diterapkan langsung ketika terjun ke dunia kerja.
Politisi Perempuan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan urgensi mewujudkan kedaulatan pangan sebagai aspek vital yang memiliki dampak langsung pada keberlangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Bunda Neng menggarisbawahi pentingnya kedaulatan pangan sebagai penjaminan untuk mengatasi masalah kesehatan dan ketidaksetaraan akses terhadap pangan.
“Pentingnya
memiliki kedaulatan pangan juga tercermin dalam tingkat kemandirian
bangsa dalam memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri. Ini memberikan
jaminan dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan seperti masalah
gizi buruk, kelaparan, serta ketidaksetaraan dalam akses terhadap
pangan," Pungkasnya. (AP).
0 Komentar