Kediri.Swara Wanita Net.-Persada Soekarno Situs Ndalem Pojok Kediri akan menggelar bedah buku berjudul 17 Agustus 1945 Negara Indonesia Belum Ada pada Minggu (18/8/2024).
Buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Drs. Tries Edy Wahyono, MM, seorang pemerhati sejarah asal Malang Jawa Timur, ini akan dibedah di Aula Sasono Pandji Saputro Situs Cagar Budaya Ndalem Pojok, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Kediri, R. M Kushartono, sangat berharap agenda bedah buku ini bisa sukses dan banyak yang hadir.
“Bagi kami sendiri bedah buku sangar penting, karena sejauh yang kami ketahui berdasarkan data primer Tesk Proklamasi dan sumber primer pengakuan Sang Proklamator dalam dokumen Risalah Sidang PPKI, memang pada tanggal 17 Agustus 1945 Negara Republik Indonesia belum berdiri. Kan, baru besoknya tanggal 18 Agustus 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri,” ucapnya, Kamis (15/8/2024).
Tapi, lanjut Kushartono, kalau anak milenial sekarang ditanya, kapan berdirinya Negara Republik Indonesia, mayoritas pasti menjawab tanggal 17 Agustus 1945.
"Inilah mengapa bedah buku ini penting agar semua menjadi jelas,” katanya.
Menurut Kus, pada agenda ini, berbagai komunitas dan lembaga bergotong royong menjadi panitia dan mensukseskan bedah buku dan serangakaian acara dengan tema dalam rangka mensyukuri nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945 dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dikatakan Kus, beberapa lembaga dan komunitas yang bergotong royong pada kegiatan ini antara lain Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia dan lintas komunitas Kediri.
Kemudian dari MKLI Kabupaten Kediri, PDKK Kabupaten Kediri, Hakim LC Kampung Inggris, SMPN 4 Pare, Abi Kediri, JKPHS Kediri, Opshid Kediri, DPD ORSHID Kediri, Ahmadiyah Kediri, Tubing Serinjing, Pasak Kediri, Jampi Sae, BTS 88, Studio Musik Luki dan Sanggar Tari Sasono Panji Saputro.
“Kita gotong royong dan bedah buku ini tidak dipungut biaya alias gratis,” tambah Ki Budi Ketua Panitia acara Syukuran Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 1945 dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia 18 Agustus 1945.
Menurut Ki Budi, ratusan guru bidang mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial juga sejarah diagendakan akan menjadi peserta utama bedah buku ini.
“Alhamdulilah kami sudah bertemu koordinator MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan Koordinator MGMP menyambut baik aacara bedah buku ini. Kami sudah mendatangi Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri dan mengirimkan surat undangan,”ucap Ki Budi didampingi Hendro Wijanarko, panitia bedah buku.
Selain guru-guru sejarah, lanjutnya, panitia juga mengundang pejabat pemerintah, tokoh masyarakat,seniman, budayawan dan mahasiswa
“Kami juga mengundang pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, budayawan, dan tentu utamanya para generasi muda dari adik-adik mahasiswa,” tambahnya.
Dalam catatan sekretaris panitia, semua universitas di Kota dan Kabupaten Kediri juga sudah diundang. Seperti
Presiden Mahasiswa UIT Lirboyo Kediri, Presiden Mahasiswa IAIN Kediri, Presiden Mahasiswa IIK Bhakti Wiyata Kediri, Presiden Mahasiswa UNISKA, Presiden Mahasiswa UNIVERSITAS KADIRI, Presiden Mahasiswa UNP Kediri, Presiden Mahasiswa IAIFA Kediri, Presiden Mahasiswa UB Kediri, Presiden Mahasiswa IAI Hasanuddin Pare.
“Semua sudah kita undang termasuk Ketua PC PMII
Ketua PC GMNI Kediri, Ketua PC HMI Kediri, Ketua IMM Kediri. Semua kita undang dan kita harapkan bisa hadir,” ujar Ermawati Sekretaris Panitia. (die)
0 Komentar