Kab.Bandung.Swara Wanita Net.-Jum'at 29 November 2024.Ada tiga faktor yang membuat pasangan calon bupati dan wakil bupati Bandung, Dadang Supriatna – Ali Syakieb unggul dengan 56,80% berdasarkan hasil quick count (hitung cepat) Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rabu (27/11) kemarin. Sementara, lawannya, Sahrul – Gun Gun 43,20%
Hal itu disampaikan peneliti LSI Denny JA , Muhammad Khotib dalam konperensi pers di Bandung, Jumat (29/11/2024). “Paling tidak ada tiga faktor, kenapa Paslon Nomor urut 2, Dadang Supriatna – Ali Syakieb ini unggul di quick count. Tentunya, berdasarkan analisis data survei kita sebelumnya,” katanya.
Menurut Khotib, ketiga faktor tersebut adalah karena figur personal baik Dadang Supriatna maupun Ali Syakieb yang cukup kuat. Keduanya dipersepsi mayoritas publik sebagai figur yang peduli dan merakyat. Disamping, secara personal, Dadang Supriatna sebagai incumbent dianggap cukup berhasil memimpin kabupaten Bandung.
“Jadi wajar jika Kang Dadang Supriatna – Ali Syakieb ini, dalam survei kita, punya elektabilitas 53,4%. Ini angka yang kurang lebih sama, dalam margin of error dengan hasil akhir hitung cepat kita. Ditambah lagi, Paslon ini juga sudah punya modal pemilih militan yang cukup tinggi 36,7%. Ini semua modal penting untuk menjadi pemenang,” jelasnya.
Persepsi positif mayoritas publik kepada Dadang – Ali yang tercermin dari tingginya elektabilitas itu, kata Khotib, juga terkonfirmasi dari Salah satunya, tingkat kepuasan mayoritas publik terhadap kinerja Bupati Dadang selama memimpin, yaitu sebesar lebih dari 70% bahkan sampai 80%, yang mengaku sangat puas dan cukup puas.
Karena itulah, lanjut Khotib, tidak heran jika dukungan terhadap Dadang Supriatna cukup merata di aneka segmen demografis, mulai dari suku, agama, gender, tingkat penghasilan, pendidikan, usia dan bahkan kecamatan.
“Jadi, faktor diatas, cukup menjadi modal dan bekal buat Kang Dadang untuk menang. Ditambah lagi dengan pilihan cerdas mengambil wakilnya, Ali Syakieb yang sudah punya modal popularitas,” jelasnya.
Faktor kedua, menurut Khotib, karena dibalik Dadang Supriatna – Ali Syakieb ada tokoh di Bandung yang punya pengaruh cukup kuat, yaitu H. Cucun Ahmad Syamsurizal, yang saat ini menjabat wakil ketua DPR RI dari F-PKB. Suka atau tidak, faktanya, semua mesin politik bergerak melalui komando Haji Cucun yang ikut turun langsung ke lapangan.
“Dan suka atau tidak, duet kompak Haji Cucun dan Kang Dadang ini yang juga berkontribusi besar mengantar PKB memperoleh suara dan kursi terbanyak, mengalahkan Golkar yang menjuarai kabupaten Bandung sebelumnya,” ungkapnya.
Faktor ketiga, lanjut Khotib, sudah tentu karena seluruh mesin relawan di koalisi BEDAS ini bergerak aktif dan massif memenangkan Paslon Dadang – Ali. Dan seluruh mesin ini bergerak karena arahan dan komando Haji Cucun yang terlihat total turun di lapangan.
“Sebagai peneliti, saya coba turun juga ke lapangan memantau semua pergerakan, baik Kang Dadang – Ali maupun Kang Sahrul- Gun Gun. Saya melihat, mesin politik Kang Dadang-Ali lewat BEDAS memang turun lebih massif.
Sementara, Paslon nomor 1, hanya mengandalkan kekuatan figur Sahrul. Mesin partai tidak terlihat semassif dan segencar tim BEDAS,” tegasnya.*(Didi.S)
0 Komentar