Cmahi.Swara Wanitta Net.-Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, menyampaikan komitmennya dalam menjalankan mandat sebagai pemimpin dalam acara "Refleksi Transformasi Informasi Program Kegiatan 2024". Dalam pernyataannya, Senin (23/12/2024), Dicky menegaskan pentingnya kepemimpinan tanpa beban politik untuk memastikan fokus terhadap pelaksanaan tugas demi kemajuan Kota Cimahi.
Pemimpin Tanpa Mahkota
"Sebagai Pj. Wali Kota, saya adalah pemimpin tanpa mahkota yang ditugaskan untuk mengawal transisi hingga terpilihnya pemimpin definitif melalui proses demokrasi," ujar Dicky. Ia juga menegaskan bahwa mandat ini merupakan amanah yang diberikan oleh Presiden melalui Menteri Dalam Negeri serta rekomendasi Gubernur Jawa Barat.
Dicky memaparkan tujuh pesan Mendagri sebagai panduan kerjanya, mulai dari sinergi program pusat dan daerah menuju visi Indonesia Emas 2045, hingga pentingnya inovasi tanpa melanggar aturan. Salah satu pesan kunci adalah mendorong pelayanan publik yang lebih baik dengan data valid dan tata ruang wilayah yang terencana.
Fokus pada Solusi Masalah Kota
Dicky juga menyoroti pesan Gubernur Jawa Barat terkait tantangan spesifik Kota Cimahi, seperti inflasi, pengelolaan sampah, sanitasi lingkungan, dan penyediaan air bersih. Ia berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dasar dan pengelolaan aset kota, termasuk Cimahi Technopark, guna mendukung ekonomi kreatif serta seni dan budaya.
“Saya memulai dengan menumbuhkan rasa kepercayaan melalui diskusi intensif bersama birokrat dan komunitas di Kota Cimahi. Tidak ada beban politik dalam tugas ini, sehingga fokus saya adalah integritas, yaitu keselarasan antara ucapan dan tindakan,” tegas Dicky
Strategi 3M: Memudahkan, Melancarkan, Meningkatkan
Sebagai teknokrat, Dicky mengadopsi strategi 3M untuk mengelola kota, yaitu memudahkan pelayanan, melancarkan proses pembangunan, dan meningkatkan kapasitas kota. "Strategi ini penting untuk memastikan keberhasilan transformasi kota secara konsisten," jelasnya.
Dalam konteks visi Indonesia Emas 2045, Dicky menekankan pentingnya menyiapkan generasi produktif yang berdaya saing. “Saat itu, 70% masyarakat Cimahi akan berada pada usia produktif. Jika tidak disiapkan sejak sekarang, mereka bisa menjadi beban sosial di masa depan,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya kedisiplinan dan ketangguhan generasi muda agar dapat menghadapi tantangan global. “Tugas kita adalah memastikan mereka memiliki bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan yang kompetitif,” tutupnya.**
0 Komentar