Memprediksi Perdagangan IHSG dan Dollar Sepekan Ke Depan harus optimis
Oleh Jeremy Huang Wijaya
Pada pagi ini diawal perdagangan pukul 9.00 WIB tanggal 24 Maret 2026 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan pelemahan sebesar 0,36 persen ke level 6.235 pada pembukaan perdagangan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok ke level sekitar 5.900 pada perdagangan Senin (24/3).
Berdasarkan data real time di RTI Infokom, IHSG mulanya dibuka di level 6.242. Indeks bahkan masih sempat mencapai level 6.269 sejauh perdagangan hari ini.
Akan tetapi, IHSG ternyata sempat ambrol sebelum 11.00 WIB. Indeks terpantau merosot 4,45 persen ke 5.967, yang merupakan titik terendahnya sejauh ini.
Indeks kini kembali merangkak naik menuju kisaran 6.080 per 11.10 WIB. Meski begitu, ini masih menunjukkan pelemahan 2,8 persen alias turun sekitar 175,38 poin dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Sementara itu Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp16.531 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pada Senin 24 Maret 2025 pukul 9.00 pagi. Mata uang Garuda turun 16 poin atau minus 0,10 persen.
Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound oleh pernyataan hawkish dari pejabat The Fed yang melihat belum ada urgensi dalam menurunkan suku bunga
Naik turun nya rupiah selalu dipengaruhi oleh Kebijakan dari The Fed, dan juga dipengaruhi oleh kebijakan dari Pemerintah Amerika Serikat.
"Dari dalam negeri, lembaga pemeringkat Moody's menilai ekonomi Indonesia tetap tangguh berkat pertumbuhan stabil, kebijakan moneter dan fiskal yang kredibel, serta dukungan sumber daya alam dan bonus demografi."
"Pada penutupan bursa pekan lalu, IHSG ditutup melemah ke level 6.258, atau turun 123,49 poin setara 1,94 persen"
Kemungkinan dollar sepekan ke depan akan bergerak di sekitar Rp 16.000,-Rp 16.600,-
Para pelaku ekonomi saat ini mengeluhkan sepinya perdagangan, konon katanya dibandingkan tahun lalu turun sekitar 20-30 persen di bulan Maret 2025 ini.
Banyaknya perusahaan yang memPHK karyawan dapat mengakibatkan daya beli semakin menurun, karena turunnya kelas menengah akibat PHK
Apapun yang terjadi saat ini harus Optimis selalu dalam kehidupan
"aksi jual asing masih menekan indeks. Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing sebesar Rp 4,25 triliun keluar dari pasar keuangan lokal sepanjang 17-20 Maret 2025."
0 Komentar